Pemprov Sulteng bukukan Silpa 2019 capai Rp429 miliar

id LKPJ Gub 2019,APBD 2019

Pemprov Sulteng bukukan Silpa 2019  capai Rp429 miliar

Suasana di luar gedung DPRD Sulteng sebagai tempat pelaksanaan rapat paripurna Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD 2019 Pemprov Sulteng, Kamis (25/6/2020) (Antara/Adha Nadjemuddin)

Palu (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah pada tahun anggaran 2019 menyisakan sisa lebih pembiayaan anggaran (Silpa) sebesar Rp429,9 miliar dari realisasi pendapatan dan pembiayaan netto sebesar Rp4,528 triliun.

Sementara realisasi belanja pada APBD 2019 mencapai Rp4,098 triliun.

"Silpa ini akan menjadi sumber penerimaan pembiayaan dalam tahun anggaran 2020," kata Wakil Gubernur Sulawesi Tengah Rusli Dg Pallabi pada pidato pengantar laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD 2019 di Gedung DPRD Sulteng, Kamis.

Laporan pertanggungjawaban yang dikemukakan tersebut merupakan hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Perwakilan Sulteng dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).

WTP tersebut merupakan yang ke tujuh kalinya, dan WTP ke enam secara berturut-turut diraih Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah, atas kinerja laporan keuangan pemerintah provinsi setempat.

Rusli mengatakan tingginya Silpa pada APBD 2019 karena terdapat beberapa sisa anggaran dari dana alokasi khusus fisik, sisa kas dana BOS, dan utang dana bagi hasil pajak ke kabupaten/kota yang belum direalisasikan pada 2019, serta utang pada pihak ketiga.

Rusli mengatakan pada akhir tahun anggaran 2019 Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah masih memiliki utang yang belum dibayarkan kepada pemerintah kabupaten/kota dari dana bagi hasil pajak sebesar Rp34 miliar.

Utang tersebut kata dia akan dibayarkan pada tahun anggaran 2020.

Selain itu juga terdapat utang ke pihak ketiga sebesar Rp1,6 miliar dan juga akan dibayarkan pada tahun anggaran 2020.

Menurut Rusli, selain catatan utang tersebut, Silpa 2019 juga dipicu oleh adanya sisa kas dalam penguasaan Badan Layanan Umum Daerah RSUD Undata Palu dan Madani sebesar Rp9,1 miliar.

Rusli mengatakan munculnya sisa kas tersebut karena dua rumah sakit yang sudah berstatus BLUD tersebut mengalami surplus pendapatan.

Sisa kas lainnya yang turut berkonstribusi terhadap tingginya Silpa karena terdapat sisa kas dalam penguasaan bendahara biaya operasional sekolah (BOS) sebesar Rp3,1 miliar.

Terkait dengan sisa pembiayaan dari dana alokasi khusus fisik yang belum dapat direalisasikan sebesar Rp4,3 miliar.

Dari total Silpa yang ada pada APBD 2019, terdapat Silpa sebesar Rp326,5 miliar yang tidak dijelaskan secara rinci oleh Wakil Gubernur Rusli.

Dia mengatakan Silpa tersebut telah diproyeksikan pada APBD 2020.