"Tadinya menanam hanya untuk makan, mulai saat ini harus menjadi petani yang berorientasi pada produksi dan mendapatkan hasil yang tinggi," kata Irwan pada panen perdana kelor di Sigi, Selasa.
Panen tersebut sekaligus dirangkai dengan peresmian klinik pangan karya baru, lumbung pangan, gilingan padi Boya serta pameran hasil produk pangan masyarakat di Desa Loru, Kecamatan Sigi Biromaru.
Irwan mengatakan jika hasil pertanian maksimal maka sebagian hasil panen bisa untuk dimakan dan lebihnya bisa dijual.
"Semua itu diharapkan dapat menjadi semangat baru petani dalam mengembangkan produk pertaniannya agar menjadi komoditas andalan dan juga memiliki nilai jual serta meningkatkan kesejahteraan para petani di Kabupaten Sigi," katanya.
Pada kegiatan itu, Irwan mengatakan daerah yang ia pimpin merupakan kawasan yang memiliki keunggulan dalam sektor pertanian dan perkebunan, termasuk hasil panen padi yang mungkin saja melebihi stok kebutuhan pangan masyarakat.
"Sehingga lumbung pangan dan gilingan padi ini memberikan semangat sekaligus membantu petani dalam mengolah hasil pertaniannya. Begitu juga dengan panen perdana kebun kelor serta pameran hasil produk pangan, juga menjadi semangat petani," ujar dia.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Sigi Rahmat Iqbal Nurholis mengemukakan panen perdana kelor dirangkaikan dengan peresmian klinik pangan karya baru adalah rangkaian kegiatan yang telah dilaksanakan sebelumnya, yaitu pemberian bantuan kepada Kelompok Tani Karya Baru, Kecamatan Sigi Biromaru, melalui DAK Bidang Pertanian Tahun 2019.
Kelompok Tani Karya Baru memperoleh bantuan senilai Rp500 juta, yang diperuntukan bagi pembangunan gudang lumbung pangan, pembangunan lantai jemur gabah dan pengadaan mesin penggilingan padi.
Sementara itu Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulawesi Tengah Abdullah Kawulusan mengatakan, untuk membantu aspek permodalan, pemerintah juga menyiapkan skema Kredit Usaha Rakyat (KUR).
