YAPPIKA-ActionAid bantu tenaga medis Sulteng Rp1,3 miliar cegah COVID-19

id Sulteng ,Sandi,Corona,Resesi,Palu

YAPPIKA-ActionAid  bantu tenaga medis Sulteng Rp1,3 miliar cegah COVID-19

Gubernur Sulteng Longki Djanggola menerima bantuan APD da Hygiene Kit senilai Rp1,3 miliar yang diserahkan perwakilan YAPPIKA-ActionAid di Kantor Gubernur Sulteng di Palu, Kamis (1/10). (ANTARA/HO-Humas Pemprov Sulteng)

Palu (ANTARA) - Yayasan Penguatan Partisipasi, Inisiatif dan Kemitraan Masyarakat Indonesia-ActionAid (YAPPIKA-ActionAid) mendistribusi paket respons COVID-19 senilai Rp1,3 miliar untuk tenaga medis di Sulawesi Tengah.

Wawan Probo Sulistyo, Emergency Response And Resillience Coordinator YAPPIKA-ActionAid, di Palu, Kamis, mengatakan paket yang diserahkan berupa 242.000 pcs masker bedah, 9.600 pcs masker N95, 10.900 pcs sarung tangan, 1.200 unit baju hazmat, 1.000 unit face shield, 1.400 botol 250 ml hand wash dan 520 liter hand sanitizer Aloevera.

Dia menyebut paket respon ini secara simbolis diterima langsung Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola, yang selanjutnya akan didistribusikan kepada delapan Puskesmas, empat rumah sakit rujukan dan Satgas COVID-19 di Provinsi Sulawesi Tengah.

Ia mengatakan paket itu untuk fasilitas tenaga kesehatan dan merupakan bentuk kepeduliaan, apresiasi dan dukungan kepada para pahlawan pandemi yang telah berjuang untuk memastikan seluruh masyarakat bebas COVID-19.

"Melalui respon ini diharapkan menjadi bagian langkah positif bagi seluruh komponen sehingga bisa bekerja bersama dalam menghadapi situasi yang terjadi akibat pandemi ini," ujarnya.

Ia mengatakan sejak pemerintah Indonesia menyatakan pandemi COVID-19, YAPPIKA-ActionAid bersama mitra pelaksana program telah melakukan distribusi alat kebersihan, masker dan materi komunikasi, informasi dan edukasi untuk seluruh program respon dan pemulihan paska bencana di wilayah Sulteng.

"Selain melakukan respon kedaruratan, YAPPIKA juga secara khusus memberi perhatian kepada penguatan masyarakat sipil, pemberdayaan dan perlindungan perempuan serta pemberdayaan ekonomi masyarakat yang terdampak bencana," katanya.