PT Vale investasi proyek nikel senilai 1,94 miliar dolar AS di Sulteng

id Sulteng ,Sandi ,Palu,Nikel,pt vale

PT Vale investasi proyek nikel senilai 1,94 miliar dolar AS di Sulteng

Gubernur Sulteng Longki Djanggola (kiri) berdialog dengan CEO PT Vale Indonesia Tbk Febriany Eddy, di ruang kerja Gubernur Sulteng, di Kantor Gubernur Sulteng, Palu, Senin (24/5/2021). ANTARA/HO-Humas Pemprov Sulteng

Hal tersebut membuat PT Vale semakin mantap mengambil posisi dalam peta industri nikel Tanah Air sebagai operator nikel yang mengedepankan praktik-praktik penambangan berkelanjutan

Palu (ANTARA) - PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) bekerjasama dengan mitra dari Tiongkok berinvestasi senilai 1,94 miliar dolar AS di Kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) pada proyek penambangan dan pengolahan bijih nikel.

CEO PT Vale Indoensia Tbk Febriany Eddy menyatakan berinvestasi pada proyek penambangan dan pengolahan bijih nikel yang terletak di Desa Bahodopi tersebut, karena dinamika bisnis nikel di Indonesia yang kian maju sangat pesat dalam delapan tahun terakhir.

"Hal tersebut membuat PT Vale semakin mantap mengambil posisi dalam peta industri nikel Tanah Air sebagai operator nikel yang mengedepankan praktik-praktik penambangan berkelanjutan," katanya, saat berdialog dengan Gubernur Sulteng Longki Djanggola, di ruang kerja Gubernur Sulteng, di Kantor Gubernur Sulteng, Palu, Senin.

Baca juga: PT Vale bakal serap 12.300 pekerja di proyek penambangan nikel Sulteng
Baca juga: Erick Thohir: Divestasi Vale bagian strategis untuk kembangkan mobil listrik


Ia menjelaskan saat ini wilayah konsesi PT Vale Indonesia Tbk di Sulteng mencakup area kontrak karya seluas 22.699 hektare di Blok 2 dan Blok 3 Deda Bahodopi.

"Proyek pengembangan kami di blok tersebut terdiri atas dua bagian utama, yaitu tambang dan pabrik atau yang biasa kita sebut smelter," ujarnya.

Kegiatan penambangan, lanjutnya, akan dioperasikan dengan nilai investasi pembukaan tambang sebesar 140 juta dolar AS. Sementara untuk kegiatan pengolahan bijih nikel, pihaknya berencana membangun smelter dengan nilai investasi sebesar 1,8 miliar dolar AS.

"Untuk pembangunan smelter, PT Vale Indonesia Tbk telah mendirikan badan usaha baru, yaitu PT Bahodopi Nickel Smelting Indonesia (BNSI) yang saat ini telah memperoleh Izin Usaha Industri (UII). Pabrik ini rencananya akan dibangun dan dioperasikan bersama mitra kami dari Tiongkok," ujarnya pula.

Febriany menyebut proyek Bahodopi telah diajukan sebagai bagian dari proyek strategis nasional untuk tahun 2021. Kegiatan penambangan PT Vale di Blok Bahodopi akan menyerap sekitar 900 tenaga kerja.

"Sementara untuk kegiatan di smelter, kami memperkirakan kebutuhan tenaga kerja mencapai 11.400 orang pada periode konstruksi, dan sekitar 3.700 orang ketika smelter sudah beroperasi," ujarnya pula.

Ia berharap kehadiran PT Vale di Sulteng pada umumnya dan di Morowali pada khususnya dapat berkontribusi terhadap peningkatan perekonomian warga sekitar dan daerah.