PT WRL bantu bibit kelapa unggul dukung perkebunan Tojo Una-Una

id Kelapa, perkebunan, PT WRL, Suprianto, touna, Sulteng, komoditas kelapa, kelapa dalam

PT WRL bantu bibit kelapa unggul dukung perkebunan Tojo Una-Una

Ilustrasi- Pekerja membelah buah kelapa untuk dijadikan kopra di Provinsi Sulawesi Tengah, Minggu (22/8/2021). ANTARA/Basri Marzuki

Palu (ANTARA) -
PT Wana Rindang Lestari (WRL) membantu kurang lebih 300 bibit kelapa dalam varietas unggul dalam rangka mendukung peningkatan produksi komoditas kelapa di Kabupaten Tojo Una-Una, Provinsi Sulawesi Tengah.
 
"Langkah awal kami lakukan sebagai bentuk dukungan kepada Pemerintah Kabupaten Tojo Una-Una lewat bantuan bibit kepala dalam jenis Mapanget sebanyak 300 bibit diserahkan beberapa waktu lalu," kata Head Comdev Of HRGA PT WRL Supriyanto yang di hubungi dari Palu, Senin.
 
PT. WRL, merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang kehutanan pada sub sektor hutan tanaman industri dengan luas areal konsesi 59.920 hektare tersebar di dua kabupaten, yakni Kabupaten Tojo Una-Una dan Kabupaten Morowali Utara berdasarkan Surat Keputusan (SK) Menteri Kehutanan Nomor: SK.510 Menhut-II/ 2014 sebagai legalitas izin perusahaan itu dalam mengelola hutan.
 
Ia menyebut, bantuan bibit kelapa dalam merupakan bagian dari tanggung jawab sosial untuk warga sekitar lahan konsesi perusahaan tersebut khususnya di Kecamatan Tojo sekaligus sebagai stimulan untuk merangsang petani agar lebih meningkatkan produksi komoditas kelapa seng merupakan salah satu komoditas unggulan kabupaten itu pada sub sektor perkebunan.
 
"Bibit unggul kelapa dalam Mapanget ini dikembangkan di Balai Penelitian Tanaman Kelapa dan Palma di Manado, Provinsi Sulawesi Utara," ucap Supriyanto.
Head Comdev Of HRGA PT WRL Supriyanto (kanan) menyerahkan secara simbolis bantuan bibit kelapa unggul kepada Pemerintah Kecamatan Tojo, Kabupaten Tojo Una-Una, Provinsi Sulawesi Tengah, Sabtu (30/9/2021). ANTARA/HO/PT WRL
Sejak  2019 beroperasi di dua kabupaten di Sulteng, perusahaan ini baru memasuki tahap penyiapan bibit tanaman hutan industri seperti pengembangan pohon gaharu, jatih, karet dan sengon sebagai tanaman pokok/inti penghasil kayu dari izin yang diberikan pemerintah pusat.
 
Lalu, pengembangan tanaman kehidupan diantaranya komoditas kelapa dan Stevia untuk bahan baku gula pasir sebagai pengganti tanaman tebu.
 
"Peluang ini kami manfaatkan untuk Pembangunan Hutan Tanaman Industri (HTI) sebagai mana Peraturan Menteri LHK nomor P.62 Tahun 2019," ujar Suprianto.
 
Sekretaris Camat Tojo, Kabupaten Tojo Una-Una Erfan mengemukakan, bantuan bibit kelapa dalam tersebut di nilai sangat membantu masyarakat setempat untuk mengembangkan komoditas tersebut salah satunya di wilayah itu sebagai sentral komoditas kelapa.
 
Diharapkan, dengan bantuan tersebut masyarakat dapat memanfaatkan bibit unggul tersebut untuk di kembangkan lebih lanjut, karena rata-rata produksi kelapa Tojo Una-Una berada di angka 23.463 butir per tahun (BPS 2017).
 
"Kiranya bantuan ini tidak hanya berhenti sampai disini, dan kami berharap pihak perusahaan terus menjalin kerja sama dengan pemerintah Tojo Una-Una dalam rangka meningkatkan kesejahteraan warga melalui tanggung jawab sosial," katanya..