Pelaku usaha Sigi dilatih akses "market place" untuk perluas pasar

id umkm,sigi,sulawesi tengah,pelaku umkm

Pelaku usaha Sigi  dilatih akses "market place" untuk perluas pasar

Mursyid, seorang narasumber tengah menyampaikan materi penguasaan marketplace dalam pelatihan yang diselenggarakan Kelompok Peduli Perempuan dan Anak, di Kota Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (7/10). ANTARA/HO/ (KPPA Sulteng)

Sigi (ANTARA) - Kelompok Peduli Perempuan dan Anak memberikan pelatihan kepada usaha kecil untuk mengakses loka pasar (market place) kepada kelompok usaha kecil di Kabupaten Sigi untuk memperluas pasar produksi secara online.

“Pandemi berdampak luas di seluruh sendi-sendi penghidupan masyarakat termasuk sektor usaha kecil juga terdampak pandemi COVID-19 sehingga dengan berkembangnya marketplace termasuk pemanfaatan media sosial bisa menjadi alat bagi pelaku usaha kecil memperluas pasar,'' kata Adriani M Hatta direktur KPPA Sulteng, Kamis,

Dengan dukungan RESTORE (Response Toward Resilience Project), Kelompok Peduli Perempuan dan UNDP terus berupaya ikut melakukan pemulihan ekonomi melalui inisiasi pelembagaan UMKM berpusat pada perempuan di Desa Tuva, Kecamatan Gumbasa, Kabupaten Sigi.

Desa Tuva adalah salah satu desa di Kecamatan Gumbasa yang dilanda tiga bencana, dimulai dari gempa bumi 28 September 2018, bencana banjir bandang di tahun 2020 disusul pandemi COVID-19.

“Kami berupaya memulihkan penghidupan masyarakat termasuk usaha-usaha kecil yang selama ini mengalami kesulitan dalam pemasaran olehnya kami mengundang beberapa narasumber yang menguasai sistem pasar digital,” tambahnya.

Beberapa narasumber yakni Murshied menguasai sistem marketplace, sedang Dewiyanti memiliki keahlian dalam memotret produk untuk layak tampil di marketplace, dan Subarkah menyampaikan pentingnya kelompok usaha kecil menguasai pasar berbasis digital atau online sebagai media potensial untuk direbut pelaku usaha.

Siti Nurbaya salah seorang pelaku usaha kecil mengatakan, dengan adanya pelatihan ini sangat membantu pengetahuan mereka dalam memasarkan produk-produk seperti tortila, gula aren, minyak kelapa dan beberapa produk lainnya, melalui marketplace bahkan menggunakan sosial media dengan menyajikan produk yang memiliki tampilan dan kualitas terbaik bagi pembeli.

“Saya sangat senang bisa ikut pelatihan ini karena baru mengetahui dengan menggunakan smartphone bisa jualan dan memotret produk dengan hanya menggunakan smartphone bisa menjadi menarik dan bisa menampilkan foto produk di marketplace,” katanya.