PB Alkhairaat dan BPIP bahas usulan kepahlawanan Guru Tua

id Aljufri

PB Alkhairaat dan BPIP  bahas usulan kepahlawanan Guru Tua

Ketua Umum Pengurus Besar Alkhairaat Habib Ali Bin Muhammad Aldjufri (kedua dari kanan), tengah menyerahkan buku biografi Pendiri Alkhairaat kepada Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP Lian Kian, usai melangsungkan silaturahmi di kediamannya di Kota Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (26/10) Malam. ANTARA/HO-Humas Alkhairaat.

Palu (ANTARA) - Pengurus Besar (PB) Alkhairaat dan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) membahas usulan pendiri Alkhairaat di Palu, Sulawesi Tengah, Habib Idrus bin Salim Aldjufri menjadi Pahlawan Nasional.

"Mereka (BPIP) datang ke sini untuk bersilaturahmi, kami berdiskusi karena mereka ingin tahu tentang Alkhairaat dan Pendiri Alkhairaat,” kata Ketua Umum PB Alkhairaat Habib Ali Bin Muhammad Aldjufri usai menerima kunjungan kerja Staf Khusus Dewan Pengarah BPIP di kediamannya di Kota Palu, Rabu (28/10) malam.

Habib Ali mengungkapkan pihak BPIP yang diwakili Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP, Lia Kian, ingin mengenal lebih jauh tentang lembaga Alkhairaat dan pendirinya Habib Idrus bin Salim Aldjufri atau "Guru Tua", yang pernah digaungkan untuk menjadi salah satu Pahlawan Nasional dari Sulteng.

Menurut Habib Ali, salah satu yang menjadi perhatian BPIP bahwa Alkhairaat sebagai motor pergerakan kemajuan pendidikan dan sosial berlandaskan dakwah di wilayah Sulteng, dan menyebar ke berbagai penjuru wilayah di Kawasan Timur Indonesia.

Habib juga menyampaikan bahwa Alkhairaat telah melaksanakan nilai-nilai sesuai Undang-Undang Dasar 1945, ikut serta pada proses mendidik dari generasi ke generasi dalam rangka mencerdaskan bangsa.

Hal itu dibuktikan dengan kehadiran sarana pendidikan mulai tingkat madrasah hingga universitas, serta sarana kesehatan yakni Rumah Sakit (RS) Alkhairaat yang berada di Jalan Sis Aldjufri Kota Palu.

Habib Ali juga menyinggung penerapan Pancasila, khususnya sila pertama ‘Ketuhanan Yang Maha Esa’, Alkhairaat yang telah berusia 91 tahun itu telah ikut berkontribusi besar dalam menanamkan dan menjalankan norma-norma yang sesuai di tengah-tengah masyarakat.

Menanggapi hal itu, kata Habib Ali, pihak BPIP menyampaikan akan kembali menggaungkan pengusulan pendiri Alkhairaat sebagai Pahlawan Nasional.

Pada akhir diskusi itu, Ketua Umum PB Alkhairaat menghadiahkan Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP, Lia Kian, berupa buku biografi Pendiri Alkhairaat Habib Idrus Bin Salim Aldjufri atau Guru Tua.

Selain itu Habib juga menyatakan pokok bahasan bersama BPIP, khususnya penerapan sila pertama bahwa Sulawesi Tengah berada di atas rata-rata dari provinsi lain di Indonesia.

"Dalam kajian BPIP bahwa sila mana yang paling dominan antara lima sila itu dilaksanakan oleh daerah ini, dan mereka sampaikan adalah Sila Pertama Ketuhanan Yang Maha Esa, sedangkan yang paling rendah hampir di seluruh provinsi adalah sila terakhir yakni Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia,” katanya.

Menurut Habib Ali, penyampaian kajian serta penelitian yang dilakukan BPIP itu mengacu pada sejumlah indikator dalam menjalankan setiap norma-norma Pancasila.

"Hal itu dinilai BPIP, sebab salah satu yang menjadi faktornya adalah kehadiran Alkhairaat di tengah-tengah masyarakat Sulteng," ujarnya.