Palu (ANTARA) - Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu, Sulawesi Tengah, mulai mengembangkan sarana prasarana dan infastruktur di perguruan tinggi negeri tersebut berbasis pengurangan risiko dan dampak bencana.
"UIN Palu secara sarana vital mengarus utamakan pengurangan risiko bencana dan penanggulangan dampak bencana dalam pengembangan sarana prasarana dan infastruktur," ucap Rektor UIN Datokarama Palu Prof Sagaf Pettalongi di Palu, Sabtu.
UIN Datokarama Palu menggandengan Bank Pembangunan Asia atau Asian Development Bank (ADB), Pemerintah Pusat, Pemprov Sulteng, Pemkot Palu, dan mitra terkait lainnya dalam pengembangan sarana dan infastruktur berbasis pengurangan dampak bencana.
Saat ini, sebut Sagaf, lewat dukungan ADB sedang dibangun sarana dan infastruktur di lingkup UIN Palu yang mengadopsi konsep pengurangan risiko dan dampak bencana.
Sarana dan infastruktur yang sedang dibangun, tidak hanya berfungsi sebagai penunjang kegiatan akademik semata. Melainkan sarana itu menjadi satu pendekatan pembangunan kesiapsiagaan menghadapi bencana, yang memadukan konsep mitigasi struktural atau mitigasi fisik dengan mitigasi kultural.
"Sehingga gedung yang dibangun dapat berfungsi menjadi tempat evakuasi atau titik kumpul sementara dalam situasi bencana," ujarnya.
Bahkan, gedung yang saat ini dalam proses pembangunan, juga mengakomodir konsep responsif gender, sehingga semua komponen dan elemen masyarakat dapat mengakses gedung itu dalam situasi bencana.
"Saat ini sedang digodok SOP staregi pemanfaatan, perawatan gedung UIN Datokarama Palu sebagai evakuasi bencana," ungkapnya.
ADB bersama Kementerian PUPR melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) dan UIN Palu telah memfasilitasi pertemuan lintas sektor menghadirkan Pemerintah Provinsi Sulteng, BMKG, BPBD, Pemkot Palu, perwakilan masyarakat dan pemerhati perempuan dan anak, dalam FGD startegi pemanfaatan, pemeliharaan dan SOP gedung UIN Palu sebagai evakuasi bencana.
Terkait Konsultan Gender dan Sosial EARR PMSC CK Proyek EARR ADB, Zubaidah Djohar, mengapresiasi para pemangku kepentingan di wilayah Sulteng yang telah memberikan dukungan dan terlibat aktif dalam mengembangkan sarana dan infastruktur UIN Palu berbasis pengurangan risiko bencana.
Zubaidah mengemukakan FGD yang dilaksanakan menghasilkan beberapa poin penting di antaranya pentingnya perlindungan aset UIN Palu yang berada di lokasi titik kumpul akhir atau kawasan evakuasi.
Kemudian, pentingnya peningkatan sosialisasi kepada masyarakat luas mengenai UIN Palu sebagai kawasan evakuasi sementara, dan menyiapkan kerangka kurikulum pendidikan kebencanaan, serta menyusun dokumen penanggulangan bencana di lingkup UIN Palu.
Pembangunan gedung tersebut, kata Zubaidah Djohar, juga mengakomodasi ketentuan Peraturan Kepala BNPB Nomor 13 tahun 2014 tentang pengarusutamaan gender dalam penanggulangan bencana, dan Perka BNPB Nomor 14.
Berita Terkait
BPJAMSOSTEK bayar klaim peserta didaftarkan Pemkot Palu Rp6 miliar
Selasa, 7 Mei 2024 13:38 Wib
LP2M UIN Palu perluas penempatan wilayah KKN ke Gorontalo
Selasa, 7 Mei 2024 9:59 Wib
Palu raih peringkat kedua anugerah PPD nasional 2024
Senin, 6 Mei 2024 21:42 Wib
Ketua MUI Kota Palu pidato tentang toleransi di hadapan umat Kristiani
Senin, 6 Mei 2024 20:28 Wib
KPU Kota Palu gelar sosialisasi ajak semua pihak sukseskan pilkada 2024
Minggu, 5 Mei 2024 14:30 Wib
Menari Dero Massal di Palu
Minggu, 5 Mei 2024 2:06 Wib
Pagelaran seni dan budaya To Pamona Poso di Palu
Minggu, 5 Mei 2024 2:00 Wib
Perayaan Paskah Oikumene se Sulteng di Palu
Minggu, 5 Mei 2024 1:54 Wib