Wako Palu terima kunjungan Dubes Seychelles bahas pembangunan

id Pemkotpalu, Sulteng, walikotapalu, Hadianto Rasyid, Republik Seychelles, bilateral, pembangunan kota

Wako Palu terima kunjungan Dubes Seychelles bahas pembangunan

Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid (kiri) memberikan cindera mata kepada Duta Besar Republik Seychelles, Nico Barito (baju putih) usai bertemu pemerintah kota setempat membahas pembangunan kota berkelanjutan di Palu, Senin (17/7/2023). ANTARA/HO-Humas Pemkot Palu

Palu (ANTARA) -
Wali Kota Palu, Sulawesi Tengah, Hadianto Rasyid menerima kunjungan Duta Besar Republik Seychelles Nico Barito untuk membahas pengembangan pembangunan kota berkelanjutan di Ruang Rapat Sekretariat Daerah (Setda) Kota Palu, Senin.

 

"Pertemuan ini saling berbagi pengalaman bagaimana membangun kota berkelanjutan yang tentunya ramah lingkungan dan masyarakat, di satu sisi, sedangkan Republik Seychelles merupakan salah satu mitra kerja Indonesia," kata Hadianto saat pertemuan dengan Nico Barito.

 

Ia menuturkan Kota Palu merupakan ibu kota administratif Provinsi Sulawesi Tengah dengan luas wilayah mencapai 395,1 kilometer persegi yang memiliki berbagai potensi alam untuk dikembangkan, termasuk potensi niaga.

 

Potensi alam, kata dia, salah satunya sektor pariwisata dengan objek wisata alam karena topografi daerah ini berbukit, kemudian lembah yang di tengahnya terdapat aliran sungai induk bermuara ke teluk yang dinilai memiliki potensi pariwisata.

 

Dengan kondisi topografi seperti ini, bebernya, perlu konsep pembangunan yang ramah lingkungan dan tetap mengedepankan kearifan lokal sebagai identitas daerah.

 

"Tujuannya untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi warga karena Kota Palu salah satu daerah yang memiliki tingkat kerawanan bencana alam cukup tinggi sehingga bentuk pembangunannya harus berketahanan terhadap bencana," ujarnya.

 

Di era kepemimpinan Hadianto Rasyid dan wakilnya Reny A Lamadjido telah mengusung visi dan misi dengan tema besar pembangunan, yakni membangun Kota Palu yang mandiri, aman, nyaman, dan profesional dalam konteks pembangunan berkelanjutan berbasis kearifan lokal dan keagamaan.

 

Tema ini dijabarkan kedalam 54 program prioritas sektor pembangunan ekonomi berdaya saing, membangun kembali lingkungan aman dan nyaman didukung infrastruktur berketahanan bencana, mengembangkan sumber daya manusia (SDM) yang tangguh menghadapi perkembangan global, menciptakan pemerintahan profesional, dan hadir melayani.

 

"Mewujudkan pembangunan ini, kami butuh masukan dari berbagai pihak, tidak terkecuali masukan dari negara berkembang lainnya," ucap Hadianto.

 

Pertemuan turut dihadiri Wakil Wali Kota Palu Reny A Lamadjido dan sejumlah pejabat eselon II lainnya di lingkungan pemerintahan tersebut.