Pemprov Sulteng berikan latihan kelembagaan dan usaha pada petani

id Tph, Pemprov Sulteng, Nelson Metubun, Readsi, pertanian cerdas, usaha tani,Tanaman pangan, hortikultura

Pemprov Sulteng berikan latihan kelembagaan dan usaha pada petani

64 petani di Sulawesi Tengah mendapat penguatan kapasitas melalui pelatihan kelembagaan usaha tani guna meningkatkan ketahanan ekonomi keluarga, Selasa (22/8/2023). ANTARA/HO- Dinas TPH Sulteng

Palu (ANTARA) -
Pemerintah Sulawesi Tengah memberikan pelatihan kelembagaan usaha tani pada  64 petani di  daerah tersebut guna meningkatkan produksi hasil pertanian dan ketahanan ekonomi keluarga.
 
"Penguatan landasan ekonomi rumah tangga bagi petani sebagai bentuk komitmen kementerian pertanian dan pemerintah daerah dalam meningkatkan taraf hidup petani," kata Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Sulteng Nelson Metubun di Palu, Selasa.
 
Ia menjelaskan, pelatihan kelembagaan usaha tani sebagai bagian dari program inisiatif Kementerian Pertanian RI lewat pemberdayaan pedesaan dan pengembangan pertanian atau readsi.
 
Pada pelatihan ini, diikuti 64 orang petani dari Kabupaten Parigi Moutong, Poso, Banggai dan Buol yang mana masing-masing daerah mengirim 16 orang delegasi.
 
Menurut dia, peningkatan pendapatan petani tidak hanya bertumpuk pada pengembangan produksi dan produktivitas tanaman, tetapi potensi lainnya juga dapat dimanfaatkan untuk menambah penghasilan, salah satunya lewat kegiatan usaha tani.
 
"Menurut Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo bahwa kegiatan usaha di sektor pertanian masih memiliki prospek menjanjikan, peluang ini sangat besar pada bidang agribisnis," ujarnya.
 
Konsep pertanian cerdas tidak dapat terlaksana tanpa kehadiran petani, karena kebutuhan pangan oleh masyarakat sangat bergantung pada hasil produksi pertanian, sehingga kegiatan bertani masih menjadi sektor andalan.

"Di era modernisasi saat ini, petani sudah harus mampu memanfaatkan teknologi mulai dari kegiatan produksi hingga pemasaran produk, sehingga dibutuhkan juga inovasi dalam pengembangan kuantitas dan kualitas produksi," tutur Nelson.
 
Ia menambahkan, Presiden Joko Widodo menyiapkan dana lebih dari Rp 108 triliun untuk melakukan transformasi ekonomi di bidang ketahanan pangan, maka petani di daerah perlu memanfaatkan peluang ini untuk meningkatkan kualitasnya.
 
"Kami berkomitmen mendukung upaya Pemerintah Pusat dalam memajukan sektor ini. Bentuk komitmen kami melalui bantuan alsintan, benih, pupuk termasuk memberikan kemudahan akses pinjaman modal melalui kredit usaha rakyat (KUR) sebagai mana kerja sama Pemprov Sulteng dan pihak perbankan," demikian Nelson.