Kemenpora: Fotradnas sebagai wadah merawat kebhinekaan

id Fotradnas, Kemenpora, deputi Kemenpora, Rudy Sufahriadi, olahraga tradisional, Parigi Moutong, Sulteng

Kemenpora: Fotradnas sebagai wadah merawat kebhinekaan

Deputi 3 Bidang Pembudayaan Olahraga Kemenpora Rudy Sufahriadi (tiga kanan) menabuh gimba (alat perkusi) sebagai tanda dimulainya Festival Olahraga Tradisional tingkat Nasional berlangsung di Kabupaten Parigi Moutong, Jumat (12/7/2024). ANTARA/Moh Ridwan

Parigi, Sulteng (ANTARA) -
Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menyebutkan kegiatan Festival Olahraga Tradisional tingkat Nasional (Fotradnas) sebagai wadah untuk merawat kebhinnekaan dalam menjunjung nilai-nilai persatuan dan kesatuan.

 

"Kegiatan ini momentum bagi anak bangsa mempererat persaudaraan tanpa memandang suku, ras dan agama demi menjaga nilai-nilai persatuan melalui olahraga," kata Deputi 3 Bidang Pembudayaan Olahraga Kemenpora Rudy Sufahriadi saat membuka Fotradnas ke-XIII tahun 2024 di Kabupaten Parigi Moutong, Jumat.

 

Ia menjelaskan di tengah pengaruh arus globalisasi, penting bagian semua elemen masyarakat memperkuat kuat kedaulatan negara, salah satu wadah yang dinilai dapat menyatukan yakni olahraga.

 

Ia memaparkan olahraga tidak hanya sekedar untuk kepentingan kebugaran tubuh, tetapi juga mempererat hubungan satu sama lain untuk membangun perdamaian bangsa.

 

Selain itu ajang ini juga sebagai sarana penggalian olahraga tradisional di Nusantara, dengan harapan kegiatan-kegiatan olahraga tersebut dapat tumbuh dan berkembang di tengah masyarakat dalam melestarikan budaya masing-masing daerah.

 

"Masing-masing daerah memiliki permainan atau olahraga tradisionalnya, maka hal ini perlu diperkenalkan secara masif kepada masyarakat dalam membentuk generasi yang sehat, tangguh, bugar dan berkebudayaan maju," ujarnya.

 

Menurut Kemenpora olahraga tradisional saat ini belum menunjukkan perkembangan signifikan, hal ini tidak terlepas dari pengaruh perkembangan zaman, di satu sisi kehadiran teknologi membuat masyarakat lupa akan budaya, khususnya di bidang olahraga tradisional.

 

Oleh sebab itu, melalui Fotradnas Kemenpora berupaya membangun kesadaran semua pihak, menjaga dan merawat warisan budaya dengan moto memasyarakatkan olahraga.

 

Selain Fotradnas, kata dia, Kemenpora juga memasifkan program kejuaraan antar kampung (tarkam) sebagai bagian dari memperkuat kedudukan olahraga di tengah masyarakat.

 

"Tarkam Kemenpora terlaksana dengan baik di Parigi Moutong beberapa waktu lalu. Kami mengapresiasi masyarakat telah ikut berpartisipasi dalam kejuaraan ini," tutur Rudy yang juga mantan Kapolda Sulteng.

 

Fotradnas ke-XIII berlangsung selama empat hari, dimulai 11-14 Juli di Parigi Moutong dengan tema yang diusung "merajut kebhinekaan melalui festival olahraga tradisional".

 

Adapun 13 provinsi turut serta dalam kegiatan itu yakni Provinsi Bengkulu, Provinsi Bangka Belitung, Provinsi Riau, Provinsi Sumatera Selatan, DKI Jakarta, Provinsi Kalimantan Selatan, Provinsi, Kalimantan Timur, Provinsi Jawa Barat, Provinsi Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Provinsi Bali dan Provinsi Sulawesi Barat, serta Provinsi Sulawesi Tengah.