Pasha Ungu masih trauma gempa Palu

id sigit,pasha,ungu

Pasha Ungu masih trauma gempa Palu

Arsip Foto, Wakil Wali Kota Palu, Sigit Purnomo (tengah) memberikan keterangan pers di sela Rapat Dengar Pendapat (RDP) di kantor DPRD Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (17/10/2018). RDP tersebut yang rencana membahas penanganan dan penggunaan anggaran APBD pascagempa dan tsunami disertai likuifaksi harus diskors karena anggota dewan memprotes ketidakhadiran Wali Kota Palu Hidayat. (ANTARA FOTO/Darwin Fatir/aww.)

Saya trauma, dua hari lalu masih lompat dari tempat tidur karena masih ada gempa susulan

Jakarta,  (Antaranews Sulteng) - Wakil Wali Kota Palu, Sigit Purnomo atau juga dikenal dengan Pasha, vokalis grup band Ungu mengaku masih trauma dengan gempa bumi kuat yang mengguncang Palu, Sulawesi Tengah pada 28 September 2028.

"Saya trauma, dua hari lalu masih lompat dari tempat tidur karena masih ada gempa susulan," kata Pasha usai penyerahan bantuan dari masyarakat Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi untuk warga Palu di Gedung Kementerian Sosial di Jakarta, Selasa.

Dia mengaku, sudah biasa merasakan guncangan gempa karena Palu sering diguncang gempa bumi.

"Saya lahir dan besar di Palu, jadi gempa itu biasa, tetapi yang kemarin itu luar biasa cukup dahsyat. Walau yang sudah biasa gempa boleh dikatakan yang kemarin itu membuat kami trauma," ujarnya.

Meski gempa bumi susulan masih terus terjadi di daerah tersebut, namun saat ini, ia sudah menempati kembali kediamannya walau dalam kondisi rusak.

"Rumah rusak, saya hanya memberanikan diri saja karena kalau saya tidak masuk kasihan masyarakat," kata Pasha.

Bencana gempa bumi berkekuatan 7,4 Skala Richter pada 28 September 2018, mengakibatkan tsunami dan likuifaksi yang meluluhlantakkan Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Donggala dengan menelan dua ribu lebih korban jiwa.

Hingga kini total korban yang dievakuasi oleh tim Basarnas Palu sebanyak 965 orang, 86 di antaranya selamat dan 879 meninggal dunia.

Sementara, sekitar 87.000 orang warga Palu masih bertahan di tenda pengungsian. Jumlah tersebut menurun dibanding jumlah sebelumnya yang mencapai sekitar 98.000 orang.