New Mexico, Houston, Denver (ANTARA) - Seorang pria kulit putih berusia sekitar 30 tahun membunuh empat orang dan melukai 21 lainnya pada Sabtu (31/8) dalam penembakan membabi buta antara Kota Midland dan Odessa di Texas Barat, Amerika Serikat.
Penembakan massal itu, kata pihak berwenang, dimulai dari pemberhentian lampu merah dan berakhir saat si penembak tewas ditembak oleh petugas keamanan.
Menurut polisi, tersangka penembak membajak sebuah mobil pengirim surat dan melepaskan tembakan ke arah para polisi, pengendara motor dan orang-orang yang sedang berbelanja pada akhir pekan Hari Buruh. Setelah itu, ia ditembak hingga tewas di luar kompleks bioskop di Odessa, kata kepolisian.
Pihak berwenang sebelumnya menyangka ada dua penembak yang mengendarai dua mobil. Namun, Kepala Kepolisian Odessa Michael Gerke mengatakan dalam acara jumpa pers pada Sabtu petang bahwa ia yakin hanya ada satu pelaku.
Penembak itu sedang menjalankan mobil dari Midland ke Odessa pada jalur Interstate 20 ketika ia dihentikan pada pukul 15.17 waktu setempat, kata Gerke. Tersangka menembak polisi, kabur ke arah barat Interstate 20 dan kemudian keluar jalur di Odessa. Di daerah itu, ia mengarah ke pertokoan Home Depot dan menembaki orang-orang di sana.
Pada suatu saat, penembak tersebut mencuri sebuah mobil pengirim surat dan membuang mobil yang ia kendarai sebelumnya, kata Gerke, dan kemudian mengendarai mobil itu kembali ke arah timur, di antara kejaran polisi
Mobil penembak lalu menabrak sebuah mobil pembawa peralatan di belakang kompleks bioskop Odessa Cinergy. Di sana, terjadi baku tembak antara dia dengan polisi dan tertembak hingga tewas, menurut Gerke.
Medical Center Hospital di Odessa menangani 13 korban, termasuk salah satu di antaranya yang meninggal, kata direktur rumah sakit tersebut, Russel Tippin, kepada para wartawan.
Tujuh orang berada dalam kondisi kritis, dua orang mengalami luka berat dan dua lainnya diberi perawatan namun kemudian dipulangkan, katanya.
Wali Kota Midland Jerry Morales mengatakan tiga personel polisi, yaitu satu dari Midland, satu dari Odessa dan satu lagi dari Departemen Keamanan Masyarakat Texas, mengalami luka akibat terkena tembakan.
Ia memperkirakan si tersangka menggunakan senapan untuk menembak petugas Departemen itu, yang menghentikan kendaraan tersangka. Namun, Morales tidak memberikan keterangan lebih rinci soal senjata tersebut.
"Keadaannya waktu itu sangat kacau," kata Morales melalui telepon. "Desas-desus beredar bahwa si penembak sedang berada di pusat-pusat perbelanjaan, bioskop."
Penembakan pada Sabtu itu terjadi setelah 22 orang tewas di sebuah tokoh Walmart di El Paso, Texas, pada 3 Agustus.
El Paso berada pada sekitar 35 kilometer sebelah barat Midland.
Sumber: Reuters
Berita Terkait
Pangkalan TNI AL Palembang gagalkan penyelundupan lobster ke Singapura
Senin, 6 Mei 2024 14:54 Wib
Media: AS sempat tunda pengiriman amunisi ke Israel pekan lalu
Senin, 6 Mei 2024 14:38 Wib
Crosser Astra Honda Delvintor lanjutkan aksinya bersama CrF250R di MXGP Portugal
Senin, 6 Mei 2024 14:33 Wib
Tim SAR evakuasi tiga korban banjir di Kabupaten Morowali gunakan perahu karet
Senin, 6 Mei 2024 13:56 Wib
Hamas minta Jusuf Kalla memediasi upaya akhiri konflik di Palestina
Senin, 6 Mei 2024 12:35 Wib
Timnas U-23 tiba di Paris untuk mainkan pertandingan playoff
Senin, 6 Mei 2024 10:50 Wib
Kadivhumas Polri paparkan strategi sukseskan World Water Forum di Bali
Senin, 6 Mei 2024 10:50 Wib
Ratusan di Swedia minta boikot Israel dari Eurovision Song Contest
Minggu, 5 Mei 2024 14:37 Wib