BI: Perekonomian Sulteng triwulan II 2019 tumbuh lambat

id BO,BI,Sulteng,BI Sulteng,Sandi

BI: Perekonomian Sulteng triwulan II 2019 tumbuh lambat

Logo Bank Indonesia. ANTARA/Azis Kurmala/am

Penyebabnya adalah melambatnya pertumbuhan konsumsi RT (Rumah Tangga) pascabencana dan PMTB (Pembentuk Modal Tetap Bruto) atau investasi pada triwulan laporan walaupun telah ditopang oleh tingkat ekspor yang cukup tinggi
Palu (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) mencatat ekonomi Sulawesi Tengah di Triwulan II tahun 2019 tumbuh melambat 6,62 persen secara tahunan atau year on year (yoy) dibanding triwulan sebelummya sebesar 6,98 persen (yoy).

"Penyebabnya adalah melambatnya pertumbuhan konsumsi RT (Rumah Tangga) pascabencana dan PMTB (Pembentuk Modal Tetap Bruto) atau investasi pada triwulan laporan walaupun telah ditopang oleh tingkat ekspor yang cukup tinggi," kata Kepala Kantor Perwakilan BI Sulteng, Abdul Majid Ikram di Palu, Senin.

Ia menerangkan penyebab lain pertumbuhan ekonomi Sulteng Triwulan II 2019 melambat yakni realisasi belanja pemerintah daerah yang sedikit terkendala pada triwulan II 2019 akibat penyesuaian beberapa program dengan program pasca bencana.

Namun ia yakin pertumbuhan ekonomi Sulteng di triwulan III 2019 dapat tumbuh cepat dan tinggi dibanding triwulan sebelumnya, mengingat pemulihan ekonomi oleh masyarakat, pemerintah daerah dan pusat pascabencana 2018 terus berlangsung.

Sementara di sisi deflasi dan inflasi, BI, lanjutnya, mencatat deflasi di Sulteng 0,35% secara bulanan atau month to month (MtM)

Selain itu inflasi Sulteng mencapai 5,71 persen secara tahunan (yoy) pada September 2019.

"Masih tingginya inflasi tahunan (yoy) sebenarnya lebih disebabkan oleh faktor dampak dari tingginya inflasi pasca gempa, namun jika dilihat perkembangan inflasi secara akumulasi,"ucapnya.

Pertumbuhan ekononi Sulteng triwulan II 2019 juga telah ia laporkan dalam kegiatan diseminasi Laporan Perekonomian Provinsi (LPP) Sulteng triwulan II 2019 di Kabupaten Morowali, Kamis (24/10) .