BPBD Sulteng ingatkan masyarakat tetap siaga hadapi cuaca ekstrem

id logo bpbd

BPBD Sulteng ingatkan masyarakat tetap siaga hadapi cuaca ekstrem

Ilustrasi Logo Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Indonesia. (Antara/HO)

Hampir semua daerah di Sulteng rawan bencana alam karena memang struktur tanah labil dan banyak sungai. Bahkan di tengah-tengah permukiman penduduk ada sungai.
Palu (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Sulawesi Tengah mengingatkan masyarakat di daerah itu untuk tetap siaga menghadapi cuaca ekstrem yang masih saja berpotensi terjadi selama Januari hingga Februari 2020.

Wilayah Sulteng, kata Kepala BPBD setempat, Barthololemus Tandigala, Rabu termasuk provinsi yang berpotensi dilanda hujan dengan intensitas meningkat.
Karena itu, perlu mendapat perhatian dari masyarakat, terutama di sejumlah wilayah di Sulteng yang selama ini rawan bencana alam banjir dan tanah longsor.

Bartholomeus mengatakan seluruh jajajaran BPBD di setiap kabupaten/kota di Provinsi Sulteng tetap siaga dan waspada karena bencana alam sewaktu-waktu bisa terjadi saat curah hujan meningkat.

Hampir semua daerah di Sulteng rawan bencana alam karena memang struktur tanah labil dan banyak sungai. Bahkan di tengah-tengah permukiman penduduk ada sungai.

Baca juga: RI- Jepang jalin kerja sama perkuat ketahanan hadapi bencana di Sulteng

Sementara fungsi hutan di Sulteng juga semakin menurun sehingga ketika hujan lebat di hulu,bisa terjadi banjir bandang seperti yang beberapa kali terjadi di beberapa wilayah di daerah ini.

Menurut dia, yang paling penting sekarang ini bagaimana agar kita semua menjaga kelestarian hutan dan alam yang ada di sekitarnya.

Menjaga hutan adalah tanggungjawab kita semua. Bukan hanya pemerintah, tetapi seluruh masyarakat.

Masyarakat yang bermukim di sekitar kawasan hutan, hendaknya lebih peduli dengan hutan dan alam sekitarnya. Menjaga dan bukan sebaliknya merambah atau merusak.

Bencana alam banjir dan tanah longsor yang terjadi di berbagai daerah di Tanah Air telah banyak membawa penderitaan dan kerugian besar bagi masyarakat. Betapa pentingnya hutan dan alam untuk dijaga dan dipelihara dengan baik agar dapat memberikan manfaat yang jauh lebih besar bagi kehidupan manusia.

Baca juga: Wilayah Sigi paling sering dilanda banjir dan longsor

Bartholomeus menjamin ketersediaan logistik bencana alam di Sulteng hingga kini masih memadai.

"Kita masih memiliki banyak stok logistik, termasuk bahan makanan di gudang cukup memadai," kata dia.

Demikian pula BPBD kabupaten/kota di Sulteng juga masih memiliki persediaan logistik bencana alam cukup memadai.