TPID Sulteng ikuti Rakorwil Sulampua secara virtual

id tpid

TPID Sulteng ikuti Rakorwil Sulampua secara virtual

Asisten Administrasi, Ekonomi dan Pembangunan Bunga Elim Somba (tengah depan) didamping Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura, Tri Lamakampali (kanan depan), Karo Ekonomi dan Pembangunan Rudi Dewanto (kiri depan) serta para anggota TPID lainnya (belakang) saat mengikuti Rakorwil TPID se-Sulampua bertempat di ruang video confrensi Kantor Gubernur Sulawesi Tengah, Kamis (25/6). (HO-Biro Humas dan Protok Pemprov Sulteng)

Palu (ANTARA) - Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Sulawesi Tengah mengikuti rapat koordinasi wilayah (Rakorwil) Sulawesi Maluku dan Papua (Sulampua) secara virtual, bertempat di ruang video confrensi Kantor Gubernur Sulawesi Tengah, Kamis (25/6).

TPID Sulteng yang hadir dalam Rakorwil se-Sulampua itu yakni Asisten Administrasi, Ekonomi dan Pembangunan Dr Bunga Elim Somba, MSi didamping Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura, Ir Tri Lamakampali, Karo Ekonomi dan Pembangunan Rudi Dewanto serta anggota TPID lainnya.

Pada kesempatan itu Asisten Administrasi, Ekonomi dan Pembangunan, Bunga Elim Somba yang mewakili Gubernur Sulteng menyampaikan bahwa Kota Palu mengalami inflasi sebesar 0,15 persen, sementara Kabupaten Banggai mengalami deflasi.

Ia menambahkan penyumbang inflasi di Kota Palu itu berasal komoditas bawang dan ikan segar, sementara penyebab deflasi di Banggai berasal dari komoditas cabai rawit, ayam dan ikan

Ia juga melaporkan harga kebutuhan bahan pokok cukup stabil, kecuali gula pasir yang sempat mengalami kenaikan, akan tetapi berhasil ditekan melalui operasi pasar.

Ia menyebutkan beberapa komoditas pangan mengalami surplus, antara lain padi dan jagung. Bahkan Provinsi Sulawesi Tengah banyak mensuplai sejumlah produk pangannya ke beberapa daerah lain seperti Kalimantan, Sumatera dan Maluku Utara

Ia berharap adanya peningkatan kerjasama TPID Sulampua guna terciptanya pengembangan pengendalian pangan.

Kegiatan Rakorwil yang mengangkat tema "Stabilitas harga menuju Indonesia Maju" dengan sub tema "Sinergi meningkatkan ketersediaan pangan melalui digitalisasi pertanian" diikuti para gubernur dan wakil gubernur, sekertaris daerah dan pimpinan perwakilan Bank Indonesia se-Sulampua.

Acara Rakorwil itu berlangsung tiga sesi, masing-masing gubernur/wakil gubernur dan sekertaris daerah diberikan waktu 5-10 menit untuk memaparkan perkembangan harga dan inflasi di daerahnya masing-masing.

Dalam Rakorwil tersebut juga mengemuka terkait beberapa harga komoditas utama menjadi perhatian serius di masa pandemi COVID-19, di antaranya beras, gula pasir, tepung terigu, telur ayam, daging sapi, daging ayam, minyak goreng, cabai, bawang.

Sementara pengamat ekonomi Dr Iskandar Simorangker mengatakan akibat terjadinya pandemi COVID-19 dapat menimbulkan ancaman inflasi dari sisi produksi,  TEtapi diharapkan tetap terkendali

Sementara itu Irsan dari Company Habibi Garden menawarkan digitalisasi pertanian mencakup akses modal teknologi budidaya dan pemasaran hasil-hasil pertanian.