KPU Poso sosialisasikan pemutakhiran data pemilih

id Sosialisasi pemutakhiran data pemilih

KPU Poso sosialisasikan pemutakhiran data pemilih

Ketua KPU Poso, Budiman Maliki saat menyampaikan sosialisasi pengaturan, penyusunan dan pemutakhiran data pemilih, pemilihan gubernur/wakil gubernur, bupati/Wakil bupati serentak di masa Pandemi COVID-19 di Poso, Sabtu (25/7). (Fery Timparosa)

Untuk mendapatkan data pemilih yang berkualitas, tentunya harus mendapatkan perhatian serius semua unsur, baik penyelenggara, Pemda ataupun bagi peserta pemilihan
Poso (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Poso, menggelar sosialisasi pengaturan, penyusunan dan pemutakhiran data pemilih, pemilihan gubernur/wakil gubernur, bupati/Wakil bupati serentak di masa Pandemi COVID-19.

Sosialisasi ini melibatkan puluhan peserta gabungan dari unsur Pemda, KPU, Bawaslu, pimpinan parpol serta unsur pers. 
Sosialisasi yang memberlakukan protokol kesehatan COVID-19 berlangsung di salah satu rumah makan di Poso, Sabtu (25/7).

Ketua KPU Poso, Budiman Maliki sosialisasi tersebut perlu diberikan apresiasi dan semangat, mengingat sekitar empat bulan lebih KPU Poso sempat terhenti berkegiatan.

Pihaknya mengingatkan, jika pemutakhiran data merupakan salah satu yang terpenting, terkait pelaksanaan demokrasi yang berkualitas.

Budiman menjelaskan salah satu indikator demokrasi berkualitas adalah data pemilih harus berkualitas, dan perlu diketahui bersama tentang pemilihan serentak di tingkat kabupaten dan kota serta pilkada pemilihan gubernur dan wakil gubernur Sulawesi Tengah.

"Untuk mendapatkan data pemilih yang berkualitas, tentunya harus mendapatkan perhatian serius semua unsur, baik penyelenggara, Pemda ataupun bagi peserta pemilihan," ujar Budiman.

Dia mengatakan pihak KPU Poso bersama KPU Sulteng akan memberikan berbagai informasi, sekaligus sosialisasi terkait dengan penyusunan dan pemutakhiran pemilih, sehingga harapan terhadap kualitas data pemilih yang baik benar-benar terwujud di Poso.

Sementrara itu, anggota KPU Provinsi Sulawesi Tengah Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih dan Parmas, Sahran Raden dalam materinya mengatakan jika pelaksanaan sosialisasi ini sangat penting.

Menurutnya dalam setiap pelaksana pemilu atau pilkada, yang selalu menjadi sorotan dan paling krusial adalah permasalahan data pemilih, mulai dari hulu hingga ke hilir. 

Bahkan menurutnya, tidak bisa dipungkiri, persoalan data pemilih biasa disengketakan sampai ke Mahkamah Konstitusi  khususnya bagi para peserta pemilu atau pasangan calon.

“Kenapa saya bilang data pemilih ini sangat penting dan sangat krusial, persoalannya, biar sudah lengkap semua, sudah ada logistiknya, tapi kalau data pemilih, maka tidak akan jadi pemilu," katanya.

Sahran menjelaskan data pemilih itu digunakan dalam tiga fungsi. Pertama, data pemilih dijadikan sebagai arena kontestasi bagi peserta pemilih.

Kedua data pemilih digunakan untuk perlengkapan logistik pemilihan, mulai dari cetak surat suara, pengumpulan TPS, dan yang ketiga digunakan KPU untuk mengukur tingkat partisipasi pemilih saat dan usai hari pungut hitung.