Camat Kulawi: Jalur Palu-Kulawi rawan banjir dan longsor

id jalan,kulawi, camat

Camat Kulawi: Jalur Palu-Kulawi rawan banjir dan longsor

Sejumlah kendaraan melewati jalur Palu-Kulawi yang rawan tanah longsor dan banjir. (Antara/Anas Masa)

Ada beberapa sungai dan juga titik longsor perlu mendapat perhatian di musim hujan seperti sekarang ini
Sigi,Sulteng (ANTARA) - Jalur Palu-Kulawi antara Desa Tuva-Sandaunta, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah rawan banjir dan tanah longsor sehingga perlu diwaspadai para pengendara, kata Camat Kulawi, Rolli.

"Ada beberapa sungai dan juga titik longsor perlu mendapat perhatian di musim hujan seperti sekarang ini," katanya di Sigi, Kamis.

Oleh karena setiap saat bisa terjadi bencana alam, terutama saat curah hujan tinggi, kata dia,  sebaiknya masyarakat menghindari perjalanan dari dan Palu menuju Kulawi, dan sebaliknya pada sore hari.

Saat sore sampai malam hari curah hujan meningkat di wilayah tersebut sehingga sewaktu-waktu terjadi banjir dan tanah longsor.

Beberapa waktu lalu, kata dia, ada pengendara sepeda motor yang melintas di jalur itu dan tiba-tiba datang banjir hingga menerjang mereka. Kedua korban meninggal dunia terserat banjir.

Oleh karena itu, Camat Rolly mengimbau masyarakat tidak melakukan perjalanan pada waktu sore hingga malam hari melewati jalur itu, sebab rawan bencana alam.

Sebaiknya, kata dia, jika mau melakukan perjalanan pada pagi hari, karena umumnya kondisi cuaca tidak ektrem sehingga pengguna jalan bisa aman dari ancaman banjir dan longsor.

Dia menambahkan hingga kini warga dua dusun di Desa Bolapapu, Kecamatan Kulawi pada malam hari tidur di huntara (hunian sementara) yang disediakan bagi korban gempa bumi dua tahun lalu.

Ia menjelaskan mereka terpaksa beristirahat malam hari di huntara, sebab cuaca masih ekstrem.

Mereka khawatir kembali terjadi banjir bandang seperti dua pekan lalu yang mengakibatkan puluhan rumah dan ratusan jiwa mengungsi ke tempat yang aman.

Rolly mengemukakan sampai sekarang ini, masih nampak sisa-sisa material berupa batu-batuan, lumpur, dan potongan kayu yang di halaman rumah warga Desa Bolapapu.

Saat banjir bandang, tiga rumah hanyut dan puluhan lainnya rusak, termasuk lahan pertanian dan kebun masyarakat.

"Tapi tidak ada korban jiwa saat banjir bandang memorak-porandakan dua dusun di Desa Bolapapu," ujarnya.