Jakarta (ANTARA) - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan ada 12 proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berbahan bakar batu bara batal dibangun atau tidak jadi dilanjutkan pengerjaannya akibat progres yang mangkrak.
"Itu benar-benar dihentikan, tidak jadi, batal membangun PLTU," kata Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana di Jakarta, Jumat.
Berdasarkan catatan Kementerian ESDM, empat PLTU batu bara yang batal dibangun terletak di Sumatera dengan rincian PLTU Tembilahan berkapasitas 2 x 5,5 megawatt, PLTU Kuala Tungkal berkapasitas 2 x 7 megawatt, PLTU Ipuh Seblat berkapasitas 2 x 3 megawatt, dan PLTU Bengkalis berkapasitas 2 x 10 megawatt.
Selanjutnya di Kalimantan ada tiga PLTU batu bara yang juga batal dibangun dengan rincian PLTU Tarakan berkapasitas 2 x 7 megawatt, PLTU Kuala Pembuang berkapasitas 2 x 3 megawatt, dan PLTU Buntok berkapasitas 2 x 7 megawatt.
Kemudian di Sulawesi terdapat tiga PLTU batu bara yang tidak dilanjutkan pengerjaannya dengan rincian PLTU Raha berkapasitas 2 x 3 megawatt, PLTU Bau-Bau berkapasitas 2 x 10 megawatt, dan PLTU Wangi-Wangi berkapasitas 2 x 3 megawatt.
Adapun di Maluku dan Papua terdapat dua PLTU batu bara yang juga dihentikan proyek pembangunannya dengan rincian PLTU Ambon-FTP1 berkapasitas 2 x 15 megawatt serta PLTU Jayapura berkapasitas 2 x 15 megawatt.
Rida menjelaskan penutup proyek atau terminasi 12 PLTU batu bara itu nantinya akan diganti dengan proyek transmisi listrik, sehingga tidak mengorbankan pasokan di daerah tersebut.
"Konteks terminasi itu digantikan dengan proyek lain dengan cara membangun transmisi melakukan ekstensi tarik kabel, sehingga pembangkit di situ tidak diperlukan lagi," kata Rida.
Selain 12 PLTU batu bara yang dihentikan terdapat pula 43 unit pembangkit lainnya, masuk dalam proyek 35.000 megawatt, yang sudah menandatangani kontrak tetapi belum konstruksi akibat pendanaan yang macet.
Menurut Rida, komitmen banyak lembaga keuangan asing yang tak mau lagi mendanai proyek-proyek energi fosil berdampak pada pengembangan energi di Indonesia karena banyak pembangkit listrik masih menggunakan batu bara.
"Lembaga keuangan di luar negeri banyak yang men-declare tidak akan lagi membiayai, artinya proyek itu tidak akan terlaksana kalau enggak ada yang membiayai karena enggak mungkin semuanya dibangun dengan equity," ujar Rida.
Berita Terkait
Laboratorium "onsite" LEMIGASdorong efektivitas produksi migas
Sabtu, 4 Mei 2024 9:40 Wib
Kementerian ESDM lelang prioritas tiga WIUPKmineral logam
Kamis, 18 April 2024 15:27 Wib
Menteri ESDM: Regulasi tambah saham di Freeport sedang disiapkan
Jumat, 29 Maret 2024 4:59 Wib
Kementerian ESDM: Program PLTS Atap mendongkrak industri modul surya
Selasa, 5 Maret 2024 12:56 Wib
Menteri ESDM resmikan tajak sumur infill dan clastic Banyu Urip
Jumat, 1 Maret 2024 15:21 Wib
Kementerian ESDM dan Kemenkeu koordinasi soal IUPK Vale Indonesia
Jumat, 1 Maret 2024 15:16 Wib
Pengamat: Revisi Permen PLTS Atap kurangi beban fiskal negara
Kamis, 29 Februari 2024 12:26 Wib
KESDM ungkap beberapa tantangan kembangkan industri bioenergi
Selasa, 27 Februari 2024 13:25 Wib