Jakarta (antarasulteng.com) - Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) menyebutkan, peluang pasien kanker payudara bisa mencapai kesembuhan 98 persen jika terdeteksi dini dan diobati secara medis.
"Bisa sembuh jika ditemukan pada stadium awal, namun yang terjadi di Indonesia kebanyakan sudah stadium lanjut," kata Ketua YKPI, Linda Gumelar, di Jakarta, Jumat.
Ia berharap agar kesadaran masyarakat semakin meningkat terhadap kanker yang menduduki peringkat pertama terbanyak setelah kanker rahim itu.
Dari Januari hingga Juni 2015, YKPI beserta pihak terkait lainnya telah memeriksa 2.500 orang. Hasilnya, 240 di antara mereka dihinggapi tumor jinak dan 46 lainnya dicurigai ganas.
"Saya kira ini bukan jumlah yang sedikit dan perlu menjadi perhatian kita," kata mantan menteri negara pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak itu.
Apalagi, lanjut Linda, orang yang diperiksa YKPI bukan mereka yang mengunjungi rumah sakit, melainkan ibu rumah tangga, karyawan kantor atau dosen.
"Mereka tidak punya keluhan, kami kumpulkan, ternyata ada tumor jinak atau dicurigai ganas," ucapnya.
YKPI juga terus mengajak melakukan Sadari (Pemeriksaan Payudara Sendiri) yang harus dilakukan setiap perempuan sebulan sekali, karena 80 persen benjolan di payudara dapat diketahui perempuan tersebut.
Berita Terkait
Raja Inggris Charles kembali jalani tugas usai pengobatan kanker
Sabtu, 27 April 2024 15:17 Wib
Korsel temukan produk anak dijual di AliExpress sebabkan kanker
Senin, 8 April 2024 17:54 Wib
Pangeran Harry dan Meghan tidak tahu soal kanker Kate Middleton
Sabtu, 23 Maret 2024 12:50 Wib
Kate Middleton didiagnosis mengidap kanker
Sabtu, 23 Maret 2024 9:54 Wib
Vaksin HPV direkomendasikan bagi laki-laki guna cegah penyakit lainnya
Rabu, 6 Maret 2024 15:05 Wib
Dokter Spesialis: Kematian akibat kanker karena minim kesadaran untuk periksa
Sabtu, 2 Maret 2024 10:28 Wib
Perokok pasif miliki 4 kali lipat risiko terkena kanker paru
Kamis, 29 Februari 2024 15:15 Wib
Waspadai benjolan yang muncul di depan telinga, bisa jadi kanker
Kamis, 29 Februari 2024 15:14 Wib