Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai cuaca ekstrem yang berpotensi terjadi 10 hari ke depan.
"Secara umum kondisi atmosfer di sebagian besar wilayah Indonesia masih cukup basah untuk sepekan ke depan, terutama di wilayah barat dan tengah," kata Kepala Meteorologi Publik BMKG A Fachri Radjab yang dihubungi di Jakarta, Jumat.
Terdapat indikasi potensi curah hujan tinggi lebih dari 70 persen hingga satu dasarian ke depan dengan status waspada, siaga hingga awas, yaitu kategori awas untuk Yahukimo Provinsi Papua.
Kategori siaga di Kaimana Provinsi Papua Barat, Asmat, Dogiyai, Mimika, Nabire, Nduga, Paniai, Pegunungan Bintang, Puncak, Yalimo Provinsi Papua.
Sedangkan kategori waspada untuk Kaimana, Manokwari, Tambrauw, Teluk Bintuni Provinsi Papua Barat dan Boven Digoel, Jaya Wijaya, Jayapura, Keerom, Lanny Jaya, Mappi, Memberamo Raya, Puncak Jaya, Sarmi, Tolikara Provinsi Papua.
Berdasarkan analisis curah hujan pada dasarian III September 2021, sekitar 11,99 persen wilayah Indonesia sudah masuk musim hujan dan sebagian besar wilayah masih mengalami musim kemarau.
Berdasarkan analisis dinamika atmosfer, pada periode pekan ini dan potensi beberapa hari ke depan, fenomena gelombang atmosfer teridentifikasi aktif di sekitar wilayah Indonesia, termasuk di wilayah Sumatera Utara, Kalimantan, Sulawesi Utara, dan sebagian Jawa.
Fenomena gelombang atmosfer tersebut adalah Gelombamg Rossby Ekuatorial dan Gelombang Kelvin yang aktif di sekitar Sumatera Selatan dan Jawa.
Gelombang Rossby Ekuatorial dan Gelombang Kelvin adalah fenomena dinamika atmosfer yang mengindikasikan adanya potensi pertumbuhan awan hujan dalam skala yang luas di sekitar wilayah fase aktif yang dilewatinya.
Gelombang Kelvin bergerak dari arah Samudra Hindia ke arah Samudera Pasifik melewati wilayah Indonesia dengan siklus 30-40 hari pada MJO, sedangkan pada Kelvin skala harian.
Sebaliknya, fenomena Gelombang Rossby bergerak dari arah Samudra Pasifik ke arah Samudra Hindia dengan melewati wilayah Indonesia. Sama halnya seperti Gelombang Kelvin, ketika Gelombang Rossby aktif di wilayah Indonesia, dapat berkontribusi pada peningkatan pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia.
"Dinamika atmosfer seperti ini merupakan kondisi yang lazim terjadi terutama untuk wilayah equator seperti Indonesia," katanya.
Sementara itu, pola belokan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) yang dapat mengakibatkan peningkatan potensi pertumbuhan awan hujan teridentifikasi masih terjadi di beberapa wilayah Indonesia.
Suhu muka laut dan anomali suhu muka laut juga terpantau masih hangat di sebagian besar perairan di Indonesia yang dapat mendukung peningkatan suplai uap air sebagai sumber pembentukan awan-awan hujan secara regional.
Berdasarkan kondisi tersebut, BMKG memprakirakan potensi hujan sedang-lebat, yang dapat disertai kilat atau petir serta angin kencang dalam periode 7 - 13 Oktober 2021 di wilayah Aceh, Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Barat.
Selain itu, juga terjadi di Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua.
Berita Terkait
Hujan lebat berpotensi terjang mayoritas wilayah Indonesia
Kamis, 4 April 2024 8:47 Wib
Ini dia 15 daerah bertatus waspada dampak cuaca ekstrem
Rabu, 3 April 2024 8:12 Wib
BMKG prakirakan sebagian besar wilayah Indonesia hujan ringan pada Minggu
Minggu, 31 Maret 2024 8:31 Wib
BMKG prakirakan cuaca ekstrem masih terjadi hingga Senin
Minggu, 17 Maret 2024 9:22 Wib
Pakar olahraga: Tetap latihan fisik saat puasa di musim pancaroba
Selasa, 12 Maret 2024 10:20 Wib
BPBD: Empat kecamatan di Kabupaten Buol terendam banjir
Senin, 4 Maret 2024 7:38 Wib
BRIN ungkap pemicu hujan mengalami perpanjangan di Jawa
Jumat, 1 Maret 2024 12:41 Wib
Hujan ringan hingga petir diprakirakan berpotensi landa sebagian wilayah Indonesia pada Sabtu
Sabtu, 17 Februari 2024 7:24 Wib