Pusdatina COVID-19 Sulteng: Ajak lansia dan anak-anak ikut vaksinasi

id Sulteng,Sandi,Palu,Omicron

Pusdatina COVID-19 Sulteng:  Ajak lansia dan anak-anak ikut vaksinasi

Sejumlah pelaku perjalanan antre mengikuti vaksinasi di tempat bagi pelaku perjalanan di Desa Padende, Sigi, Sulawesi Tengah, Sabtu (19/2/2022) ANTARA/Basri Marzuki

Palu (ANTARA) - Juru Bicara Pusdat Data dan Informasi (Pusdatina) COVID-19 Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) Adiman meminta warga mengajak rekan dan keluarga yang masuk kalangan lanjut usia (lansia) dan anak-anak usia 6 hingga 11 tahun mengikuti vaksinasi.

"Realisasi vaksinasi COVID-19 dosis 1 di Sulteng hingga sudah di atas 85 persen. Melebihi target pemerintah pusat. Yang kita terus genjot adalah vaksinasi bagi lansia dan anak-anak sekolah usia 6 sampai 11 tahun yang masih rendah," katanya di Kota Palu, Rabu.

Ia menerangkan agar realisasi vaksinasi bagi lansia dan anak-anak usia 6 sampai 11 tahun dapat meningkat, perlu dukungan berbagai pihak termasuk dari internal keluarga yang memiliki anggota keluarga lansia dan anak-anak usia 6-11 tahun.

Mengingat berbagai pihak mulai dari Tentara Nasional Indonesia (TNI), kepolisian, tenaga kesehatan hingga Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) telah turun tangan agar para lansia dan anak-anak usia 6-11 bersedia divaksinasi.

"Banyak yang masih takut divaksin termasuk lansia dan anak-anak usia 6-11 tahun karena termakan hoax seperti vaksin COVID-19 katanya tidak aman maupun tidak halal," ujarnya.

Adiman menegaskan jika vaksin COVID-19 tidak aman karena membahayakan kesehatan atau keselamatan dan tidak halal, maka pasti banyak warga yang telah divaksin akan mengalami dampak buruk akibat vaksin tersebut utamanya dampak jangka panjang.

"Kalau vaksin tidak halal, tidak mungkin para tokoh agama seperti ustad dan ulama yang paham hukum Islam akan mengikuti vaksinasi COVID-19. Banyak ustad dan ulama yang telah divaksin," tambahnya.