Kemkumham Sulteng: Identitas Warga Tiongkok Belum Diketahui

id murni

Kemkumham Sulteng: Identitas Warga Tiongkok Belum Diketahui

Kepala Divisi Keimigrasian, Erna Yunanti Murni (Foto antara/anas masa)

Saat ditangkap petugas di lokasi tambang Poboya Palu, mereka tidak bisa menunjukkan paspor atau dokumen keimigrasian lainnya
Palu,  (antarasulteng.com) - Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Tengah (Kemkumham Sulteng) menyatakan identitas dua warga negara asing asal Tiongkok yang ditangkap petugas Imigrasi Palu pekan lalu, belum diketahui karena mereka tidak mengantongi paspor dan dokumen lainnya.

"Saat ditangkap petugas di lokasi tambang Poboya Palu, mereka tidak bisa menunjukkan paspor atau dokumen keimigrasian lainnya," kata Kepala Divisi Imigrasi Kemkumham Sulteng Erna Yunanti Murni di Palu, Selasa.

Namun ia menyebutkan dapat dipastikan bahwa asal negara mereka dari Tiongkok.

Menurut dia, petugas imigrasi masih menunggu paspor dan kitas (kartu izin tinggal terbatas) mereka agar bisa dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

"Saya belum mengetahui sampai di mana hasil pemeriksaan petugas imigrasi terhadap kedua warga asing tersebut," katanya.

Ia menyebutkan proses pendeportasian mereka belum bisa dilakukan karena masih terkendala belum adanya paspor dan kitas serta pihak yang mensponsori kedua warga Tiongkok itu.

Kepala Seksi Pengawasan dan Penindakan Imigrasi (Wasdakim) Kantor Imigrasi Palu, Sunaryo mengatakan untuk sementara ini, kedua warga asing tersebut masih diamankan di rumah detensi (rudensi ) Imigrasi Palu.

Keduanya ditangkap petugas Imigrasi Palu di lokasi tambang Poboya pada pekan lalu. Mereka terpaksa ditahan karena diduga kuat melanggar Undang-Undang Keimigrasian RI.

Menurut dia, soal deportasi itu pasti tapi pihaknya perlu memeriksa lebih lanjut apakah ada pelanggaran lainnya."Makanya paspor dan kitas mereka kita butuhkan," katanya.

Hingga kini belum ada pihak sponsor yang datang dan bertanggung jawab atas keberadaan kedua warga Tiongkok tersebut.

Memang, kata dia, ada orang yang setiap hari datang mengantar makanan kepada kedua warga asing itu. "Tapi bersangkutan belum mengaku bahwa ia yang mensponsori mereka masuk ke Sulteng," katanya.

Rencananya, kata Sunaryo, yang bersangkutan akan diperiksa. "Kita akan periksa yang bersangkutan juga," ujar Sunaryo.