Pemkot Palu siapkan dapur umum layani kebutuhan konsumsi korban banjir

id Dapur umum, banjir, banjir kiriman, dinsospalu, Romy Sandy Agung, Pemkotpalu, Sulteng, palu, tanggap darurat, korban ban

Pemkot Palu  siapkan dapur umum layani kebutuhan konsumsi korban banjir

Anggota Tagana Dinas Sosial Kota Palu menyiapkan makanan siap saji untuk warga terdampak banjir di lima kelurahan di Kota Palu, Selasa (6/9/2022). ANTARA/Moh Ridwan

Palu (ANTARA) -
Pemerintah Kota Palu, Sulawesi Tengah menyiapkan dapur umum guna melayani kebutuhan konsumsi warga terdampak banjir di lima kelurahan di daerah tersebut.
 
"Dua dapur umum disiapkan Dinas Sosial Kota Palu dan Pemerintah Sulteng untuk melayani 4.000 jiwa warga terdampak," kata Sekretaris Daerah Kota Palu Irmayanti Petalolo ditemui di Palu, Selasa.
 
Ia menjelaskan, keberadaan dua dapur umum disiapkan pemerintah cukup melayani kebutuhan makanan siap saji di lima kelurahan terdampak.

Oleh karena itu, guna memaksimalkan pelayanan konsumsi, Dinas Sosial setempat melibatkan 30 anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana) melibatkan relawan dari mahasiswa Universitas Tadulako Palu.

"Anggota Tagana selain menyiapkan makanan siap jadi di dapur umum, ada juga terlibat mendistribusikan makanan dibantu sejumlah instansi lainnya," ujar Irmawati.
Anggota Tagana Dinas Sosial Kota Palu menyiapkan makanan siap saji untuk warga terdampak banjir di lima kelurahan di Kota Palu, Selasa (6/9/2022). ANTARA/Moh Ridwan
Kepala Dinas Sosial Kota Palu Romy Sandi Agung mengemukakan, layanan dapur umum melayani kebutuhan makan siang dan malam warga terdampak, baik yang berada di tenda pengungsian maupun mereka yang bertahan di rumah masing-masing.

Olehnya, dengan kekuatan 30 orang anggota Tagana disiapkan di posko dapur umum dinilai mampu melayani kebutuhan logistik korban banjir untuk dua kali makan.

"Kami juga menyiapkan air mineral dalam kemasan untuk didistribusikan ke masing-masing posko pengungsian. Pemkot Palu membangun lima titik posko pengungsian untuk melayani warga," tutur Romy.

Dikemukakannya, layanan dapur umum disiagakan berlangsung hingga batas waktu yang belum ditentukan, olehnya selagi masih dibutuhkan maka pelayanan kebutuhan dasar warga harus dipenuhi.

"Masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang terlibat dalam penanganan banjir sudah di bagi. Kami bertanggung jawab menyiapkan konsumsi korban banjir," demikian Romy.