20 napi perempuan di Lapas Palu dilatih menjahit dan tata rias

id Pelatihan napi, lapas perempuan palu, sulawesi tengah

20 napi perempuan di Lapas Palu  dilatih menjahit dan tata rias

Narapidana perempuan di Lembaga Pemasyarakatan perempuan kelas III Palu diajar cara menjahit dan tata rias oleh pihak Lapas yang bekerjasama dengan Balai Latihan Kerja PP Provinsi Sulawesi Tengah. Foto : ANTARA/HO/ (Dokumentasi Humas Lapuan Palu)

Sigi, Sulteng (ANTARA) - Sebanyak 20 warga binaan perempuan di Lapas Perempuan kelas III Palu, Sulawesi Tengah, diajar cara menjahit dan tata rias, sehingga mereka memiliki kemandirian.

Menurut Kasubsi Pembinaan Lapuan Palu, Mokhamad Ma'ruf di Palu, Rabu, kegiatan pembinaan kemandirian berupa pelatihan kerja ini juga bersertifikat.

Dalam pelatihan ini, Lapuan Palu bekerjasama dengan Balai Latihan Kerja PP Provinsi Sulawesi Tengah.

"Ia ada 20 napi yang ikut, 10 untuk menjahit dan 10 lagi latihan salon kecantikan," jelasnya.

Menurutnya, tidak ada kriteria khusus yang diberikan kepada warga binaan yang mau ikut dalam program kemandirian ini.

Ma'ruf berharap kegiatan pembinaan kemandirian ini dapat menjadi bekal para warga binaan saat menghirup udara bebas nanti.

"Semoga bisa jadi bekal nanti saat keluar, jadi ini juga menghilangkan stigma negatif Lapas, bahwa jika di dalam Lapas tidak hanya dikurung dibalik jeruji besi," ucapnya.

Sementara itu, salah satu warga binaan perempuan, RI mengaku senang bisa diikutkan dalam program pembinaan kemandirian oleh pihak Lapas.

Ia mengatakan, hal positif yang didapatkannya di dalam Lapas akan di bawa saat keluar.

"Alhamdulillah dengan ini juga kita punya keahlian, jadi bisa usaha saat di luar nanti," tuturnya.

Kegiatan pelatihan kemandirian tata rias dan menjahit ini akan digelar selama dua hari. 

Sebanyak 20 warga binaan perempuan di Lapas Perempuan kelas III Palu diajar cara menjahit dan tata rias oleh pihak Lapas, Rabu (21/9). Hal ini merupakan, salah satu program pembinaan kemandirian yang dilakukan Lapuan Palu untuk warga binaan.

Menurut Kasubsi Pembinaan Lapuan Palu, Mokhamad Ma'ruf kegiatan pembinaan kemandirian berupa pelatihan kerja ini juga bersertifikat.

Dalam pelatihan ini, Lapuan Palu bekerjasama dengan Balai Latihan Kerja PP Provinsi Sulawesi Tengah.

"Ia ada 20 napi yang ikut, 10 untuk menjahit dan 10 lagi latihan salon kecantikan," jelasnya.

Menurutnya, tidak ada kriteria khusus yang diberikan kepada warga binaan yang mau ikut dalam program kemandirian ini.

Ma'ruf berharap kegiatan pembinaan kemandirian ini dapat menjadi bekal para warga binaan saat menghirup udara bebas nanti.

"Semoga bisa jadi bekal nanti saat keluar, jadi ini juga menghilangkan stigma negatif Lapas, bahwa jika di dalam Lapas tidak hanya dikurung dibalik jeruji besi," ucapnya.

Sementara itu, salah satu warga binaan perempuan, RI mengaku senang bisa diikutkan dalam program pembinaan kemandirian oleh pihak Lapas.

Ia mengatakan, hal positif yang didapatkannya di dalam Lapas akan di bawa saat keluar.

"Alhamdulillah dengan ini juga kita punya keahlian, jadi bisa usaha saat di luar nanti," tuturnya.

Kegiatan pelatihan kemandirian tata rias dan menjahit ini akan digelar selama dua hari.