BMKG: Sulteng diprakirakan tidak berpotensi cuaca ekstrem selama mudik Lebaran

id BMKG, prakiraan cuaca, arus mudik, lebaran, kota Palu, Sulteng, nur alim

BMKG: Sulteng diprakirakan tidak berpotensi cuaca ekstrem selama mudik Lebaran

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas II Mutiara Sis Al-Jufri Palu, Nur Alim. ANTARA/Kristina Natalia

Palu (ANTARA) -
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Palu memprakirakan Sulawesi Tengah (Sulteng) tidak berpotensi cuaca ekstrem selama mudik Idul Fitri 1444 Hijriah/Lebaran 2023.

 

"Hasil pemantauan kami cuaca di Sulteng normal, tidak ada potensi cuaca ekstrem," kata Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Mutiara Sis Al-Jufri Palu, Nur Alim di Palu, Senin.

 

Ia menyebutkan sebagian besar wilayah di provinsi ini masih berpotensi hujan mulai dari intensitas ringan hingga lebat. Daerah yang mengalami hujan berdasarkan pengamatan yakni Kabupaten Buol, Tolitoli, Poso, Morowali, Morowali Utara, Banggai, Banggai Laut, dan Banggai Kepulauan.

 

"Masih waspada adanya curah hujan tinggi, namun tidak ekstrem dan masih dalam kategori normal," tuturnya.

 

Alim mengemukakan khusus untuk transportasi darat diharapkan tetap waspada adanya potensi gerakan tanah atau longsor jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi, khususnya pada jalur-jalur pegunungan.

 

"Sebaiknya jangan lakukan perjalanan malam hari untuk menghindari jatuhnya material dari gunung, karena potensi gerimis atau hujan biasanya terjadi di atas Pukul 14.00 WITA," ujarnya.

 

Ia menambahkan sebagian wilayah di Sulteng juga masih berpotensi angin kencang di atas 8 knot yang berdampak pada transportasi laut dan udara.

 

Selain kondisi cuaca yang yang masih dalam kategori normal, BMKG juga memprediksi tinggi gelombang masih mencapai 1,5 meter di wilayah Banggai, Banggai Laut, dan Banggai Kepulauan.

 

"Kalau cuaca buruk, gelombang biasanya mencapai ketinggian 3 meter. Kami juga meminta transportasi laut dan udara selalu mengedepankan keselamatan sesuai standar operasional prosedur (SOP) masing-masing," tuturnya.

 

Dikatakannya, hingga sepekan terakhir belum ada kendala penerbangan di provinsi itu, meski daerah ini masih berpotensi hujan. Oleh karena itu guna memperluas informasi kepada masyarakat, pihaknya membangun kerja sama dengan para pihak, mulai dari pemerintah daerah, TNI/Polri, hingga pemangku kepentingan.