Disparekraf: Togean Dan Lore Lindu Masuk Riparnas

id norma

Disparekraf: Togean Dan Lore Lindu Masuk Riparnas

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sulawesi Tengah (Antarasulteng.com/istimewa)

Palu,  (antarasulteng.com) - Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Sulawesi Tengah, Siti Norma Mardjanu menyatakan, Kepulauan Togean dan Lore Lindu masuk sebagai Rencana Induk Pariwisata Nasional.

Siti Norma Mardjanu di Palu, Minggu, mengemukakan, dua objek wisata potensial dan prioritas tersebut ditetapkan lewat Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2011 tentang Rencana Induk Pariwisata Nasional (Riparnas).

"Dua objek wisata tersebut masuk sebagai Rencana Induk Pariwisata Nasional lewat peraturan tersebut. Dua objek wisata tersebut juga ditetapkan sebagai destinasi wisata Sulteng," ungkap Norma.

Norma Mardjanu menjelaskan, hal itu menjadi alasan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah untuk menetapkan dua kawasan wisata tersebut sebagai destinasi wisata lewat Peraturan Gubernur Sulteng Nomor 35 tahun 2016 tentang Destinasi Wisata Prioritas.

Selain itu, Kepulauan Togean di Kabupaten Tojo Unauna ditetapkan sebagai salah satu taman wisata bawah laut lewat melalui Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 serta mendapat penghargaan dari "Britis Airways" untuk promosi.

"Kepulauan Togean juga dikunjungi oleh Presiden Megawati pada tahun 2005 bersama gubernur dan menetapkan Togean sebagai destinasi wisata. Selain Menteri Kelautan dan Perikanan juga pernah mengunjungi Togean sekaligus menyelam," katanya.

Kepulauan Togean juga dipromosikan dan ditetapkan sebagai 10 destinasi wisata terbaik Indonesia oleh Kementerian Pariwisata pada tahun 2016 sehingga layak untuk ditetapkan sebagai destinasi wisata Sulteng.

Begitupula dengan Kawasan Lore Lindu meliputi cagar budaya megalitikum di Lembah Besoa dan Bada Kabupaten Poso, Danau Lindu, Taman Nasional Lore Lindu, juga ditetapkan sebagai Ripanas.

Bahkan Unesco pada 2007 menetapkan Lore Lindu meliputi Kabupaten Sigi dan Lore Selatan dan Lore Tengah Kabupaten Poso sebagai biosfer dunia. Selain itu megalitikum di Lore Tengah dan Lore Selatan Kabupaten Poso ditetapkan sebagai pusat penelitian kawasan timur Indonesia pada 2005.

"Inilah yang kemudian menjadi alasan serta patokan Pemprov Sulteng menetapkan atau memasukkan megalitikum Besoa dan Bada sebagai destinasi wisata. Begitupula Kepulauan Togean," katanya.