Sulteng Punya Delapan Komoditi Unggulan

Palu,  (antarasulteng.com) - Provinsi Sulawesi Tengah saat ini dan ke depan mempunyai delapan komoditi perkebunan unggulan yang diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat di daerah itu.

Kepala Dinas Perkebunan Sulteng Nahyun Biantong di Palu, Senin, mengatakan kedelapan komoditi unggulan itu adalah kakao, cengkih, sawit, kelapa dalam, karet, kopi, pala, dan lada.

Dalam pengembangan komoditi unggulan tersebut, pemerintah pusat dan provinsi juga memberikan bantuan bibit kepada petani.

Namun, kata dia, khusus untuk komoditi kakao yang merupakan produk perkebunan primadona Sulteng selama ini pada 2015 mengalami penurunan produksi.

Penurunan produksi disebabkan adanya musim kemarau panjang yang terjadi selama tahun itu. Selain karena banyak tanaman mati akibat kekeringan, juga karena terbakar.

Selain akibat dampak dari musim panas, penurunan produksi juga terjadi karena serangan hama, termasuk PBK (Pengerek Buah Kakao).

Hama PBK merupakan momok yang paling ditakuti petani kakao di Provinsi Sulteng karena ketika menyerang buah kakao tidak ada ampun.

Produksi kakao petani Sulteng pada 2015 sebanyak 140 ribuan ton atau turun dibandingkan sebelumnya. Namun pada 2016 ini, produksi kakao kembali meningkat mengembirakan.

Produksi kakao tahun ini diperkirakan sekitar 150 ribuan ton.

Sulteng saat ini, kata Nahyun masih merupakan sentra terbesar kakao di Indonesia. Sekitar 60 persen dari total produksi kakao di Tanah Air berasal dari petani Provinsi Sulteng.

Karena itu,pemerintah di tingkat provinsi dan kabupaten terus memberikan perhatian bagi pengembangan dan peningkatan produksi komoditi perkebunan dengan menambah luas kebun dan memperbaiki kualitas atau produktivitasnya.