Pemkot Palu jajaki kerja sama dengan daerah surplus pangan kendalikan inflasi

id Cabai, inflasi, Pemkotpalu, ekbang, Rahmad Mustafa, kota palu, Sulteng, bahan pokok, bahan pangan

Pemkot Palu jajaki kerja sama dengan daerah surplus pangan kendalikan inflasi

Ilustrasi - Petani memanen cabai rawit di Desa Porame, Sigi, Sulawesi Tengah. ANTARA/Basri Marzuki

Palu (ANTARA) -
Pemerintah Kota Palu, Sulawesi Tengah, menjajaki kerja sama dengan daerah surplus pangan di Sulteng sebagai upaya pengendalian inflasi.


 


"Dua daerah kami lakukan penjajakan yakni Kabupaten Sigi dan Parigi Moutong. Saat ini kami sedang membuat formula atau dokumen kesepakatan bersama yang selanjutnya nanti ditindaklanjuti melalui perjanjian kerja sama (PKS)," kata Kepala Bagian Ekonomi Sekretariat Daerah (Setda) Kota Palu Rahmad Mustafa di Palu, Selasa.


 


Ia menjelaskan, kerja sama itu fokus pada dua komoditas pangan yakni cabai dan tomat, yang mana Sigi dan Parigi Moutong merupakan daerah surplus komoditas tersebut.


 


Saat ini harga cabai rawit di Kota palu terus naik, dari sebelumnya Rp45 ribu per kilogram melonjak menjadi Rp120 ribu per kilogram, menjelang Natal dan Tahun Baru harga komoditas tersebut menembus Rp140 ribu per kilogram.


 


"Kalau kondisi ini tidak segera diatasi, sangat berpengaruh terhadap inflasi daerah. Salah satu langkah yang ditempuh adalah membangun kerja sama antardaerah untuk menyuplai sejumlah komoditas ke Kota Palu, terutama saat ini yang paling bergejolak yakni harga cabai rawit," tutur Rahmad.


 


Selain membangun kerja sama antardaerah, Pemkot Palu juga menggenjot gerakan tanam dan panen cepat cabai dengan melibatkan kelompok Dasawisma dan Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) di tingkat kecamatan dan kelurahan sebagai motor penggerak.


 


Gerakan ini tidak mesti membutuhkan lahan pertanian yang luas, cukup memanfaatkan pekarangan rumah untuk menanam cabai dan komoditas lainnya yang dinilai masa produksinya cepat.


 


"Gerakan ini butuh waktu 30 hari sudah bisa berproduksi di mulai sejak masa tanam hingga panen. Melalui upaya ini diharapkan dapat membantu menekan harga komoditas yang melonjak di pasaran," ucapnya.


 


Langkah strategis lainnya dilakukan pemerintah setempat lewat kegiatan inspeksi mendadak (sidak) bahan pokok di tingkat produsen maupun pedagang untuk memastikan ketersediaan stok pangan.


 


Selain itu, ada pula kegiatan pasar murah melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), termasuk menggandeng Perum Bulog melakukan stabilisasi harga melalui kekuatan produk mereka.


 


"Masyarakat tidak perlu panik, masih ada alternatif yang bisa ditempuh, gerakan tanam dan panen cepat sangat mudah dilakukan. Pemerintah melalui Dinas Pertanian siap mendistribusikan bibit untuk ditanam masyarakat," kata dia.