Dishub sebut 26 unit Bus Trans Palu segera tiba di Sulteng

id Bus, BTS, tras palu, diahubpalu, transportasi darat, Pemkotpalu, angkutan, kota Palu, Sulteng

Dishub sebut 26 unit Bus Trans Palu segera tiba di Sulteng

Seseorang berjalan di sekitar Bus Trans Palu berada di Gladak KM Dharma Kencana V yang dikirim di Kota Palu untuk mengefisienkan mobilisasi masyarakat di kawasan perkotaan, Minggu (16/9/2024). ANTARA/HO-Dishub Palu

Palu (ANTARA) -
Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Palu menjelaskan 26 Bus Trans Palu segera tiba di Sulawesi Tengah untuk dioperasikan melayani angkutan dalam kota.


 


"Puluhan unit bus tersebut di kirim dari Surabaya melalui transportasi laut. Di perkirakan armada tersebut tiba di Pelabuhan Donggala pada Kamis (18/9)," kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Palu Trisno Yunianto di Palu, Senin.


 


Ia menjelaskan Bus Trans Palu di angkut menggunakan KM Dharma Kencana V, setelah tiba di ibu kota Sulawesi Tengah rencananya bus tersebut diluncurkan pada 20 September 2024 oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Palu.


 


Bus Trans Palu merupakan bagian dari implementasi program pengembangan moda transportasi melalui layanan Bus Rapid Transit (BRT) melalui skema Buy The Service (BTS).


 


"Program ini bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas dan kenyamanan transportasi publik di Kota Palu," ujarnya.


 


Angkutan umum ini juga pada operasionalnya dikabarkan relatif murah, sekaligus mengefisienkan mobilisasi masyarakat pada penggunaan angkutan darat yang khusus beroperasi di perkotaan.


 


Sesuai perencanaan, armada tersebut melayani empat koridor dalam wilayah Kota Palu, memberikan solusi transportasi yang lebih terjangkau dan efisien bagi masyarakat," ujarnya.


 


Ia mengemukakan pada penyelenggaraan kegiatan transportasi darat, khususnya Bus Trans Palu, Pemkot setempat hanya memfasilitasi halte, rambu-rambu untuk melayani empat koridor, sedangkan pengelolaan transportasi sepenuhnya menjadi tanggung jawab PT Bagong Transport sebagai mitra Pemkot Palu.


 


Melalui pengoperasian armada tersebut nanti, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap mobilitas perekonomian daerah, sekaligus dapat mengurangi penggunaan kendaraan pribadi untuk mengatasi masalah kemacetan dan polusi udara di Palu.


 


"Pemkot hanya membeli jasa angkut penumpang yang dihitung berdasarkan jarak. Saat ini pemda juga sedang membicarakan tarif angkut bersama pihak perusahaan terkait untuk disepakati bersama. Pada intinya tarif transportasi tersebut relatif murah," tutur Trisno.