Sulteng punya strategi khusus meningkatkan produksi pangan

Palu,  (Antaranews Sulteng) - Pemerintah Sulawesi Tengah dengan strategi khusus yang akan dilakukan pada 2018, berharap bisa meningkatkan produksi komoditi pangan.

"Kami punya strategi dalam meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman pangan di daerah ini," kata Kepala Dinas Pertanian dan Hortikultura Sulteng, Trie Iriyani Lamakampali di Palu, Jumat.

Ia mengatakan strategi yang dilakukan oleh Pemprov Sulteng pertama pendayagunaan potensi lahan di setiap kabupaten/kota di provinsi tersebut.

Misalkan dengan perluasan areal sawah baru, optimasi pemanfaatan lahan sawah seperti lahan tidur, bero atau terlantar, peningkatan intensitas pertanaman melalui perbaikan irigasi dan pemanfaatan lahan kering (tegal,kebun, ladang, huma, perkebunan).

Berikutnya adalah peningkatan kesuburan tanah melalui penggunaan pupuk beribang dan bahan organik, penggunaan varietas unggul baru, penerapan metode budidaya intensif, ramah lingkungan, hemat air rendah input namun produksi tinggi.

Strategi lainnya adalah pengamanan produksi diantaranya penanganan dampak perubahan iklim seperti banjir dan kekeringan, pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT) serta penanganan pasca panen.

Trie optimistis jika strategi ini berjalan dan dilakukan,niscaya hasil panen petani akan meningkat lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.

Bukan hanya produksi petani meningkat, tetapi juga produktivitas tanaman pangan, khususnya pajala (padi,jagung dan kedelai) di Provinsi Sulteng ikut pula meningkat.

Pemprov Sulteng pada 2018 ini menargetkan produksi padi petani bisa mencapai 1,239 juta ton, jagung sebanyak 464.244 ton dan kedelai 79.396 ton.

Luas areal lahan tanam untuk padi di Sulteng ditargetkan pada 2018 ini seluas 260.361 hektare, jagung seluas 104.000 hektare dan kedelai seluas 40.237 hektare.