Palu - Sulawesi Tengah selama sembilan bulan terakhir ini berhasil mengekspor arang tempurung kelapa ke China.
Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah Parindustrian dan Perdagangan Sulawesi Tengah, Hajir Hadde di Palu, Sabtu mengatakan, pengapalan matadagangan itu masih sangat terbtas, namun telah mampu memberikan kontribusi terhadap devisa nonmigas di daerah itu.
"Memang jumlahnya masih kecil yakni 2.437 ton," katanya seraya menambahkan, dari realisasi ekspor arang tempurung kelapa sebanyak itu mampu meraup devisa sebesar 616 juta dolar AS.
Menurut dia, keberhasilan mengekspor arang tempurung ke China merupakan suatu terobosan bagi para pelaku usaha di Sulteng.
Sulteng memiliki banyak komoditas bernilai ekonomi tinggi yang bisa menjadi produk ekspor, jika dikelola dengan baik.
Hanya saja, para eksporter di Sulteng selama ini jarang sekali yang melakukan diversifikasi usaha. Kebanyakan mereka terpaku kepada produk ekspor tertentu saja.
Seperti yang terjadi pada komoditas ekspor primadona Sulteng yakni kakao. Pelaku ekspor kakao di Sulteng cukup banyak.
Di Kota Palu saja, kata Hajir ada belasan pengekspor kakao.
Hajir berharap ke depan, para eksporter di Sulteng bisa melakukan diversifikasi usaha dengan mengembangkan komoditas-komoditas lain yang memang bernilai ekonomi tinggi dan laku dijual di pasar internasional.
Data Dinas Perkebunan Sulteng menyebutkan, luas areal tanaman kelapa di Sulteng mencapai 180.000 hektare tersebar di sepuluh kabupaten.
Namun dari luas areal tersebut hanya sekitar 70 persen yang produktif.(BK03/SKD)
Sulteng Ekspor Arang Tempurung Ke China
Ilustrasi-Sulteng Ekspor Arang Tempurung ke China. (ANTARA Sulteng/Basri )
...keberhasilan mengekspor arang tempurung ke China merupakan suatu terobosan bagi para pelaku usaha di Sulteng
