Jalan raya di lokasi likuifaksi Sigi dibuka kembali

id jalan likuifaksi,jono oge

Jalan raya di lokasi likuifaksi  Sigi dibuka kembali

Gubernur Sultng Longki Djanggola (pakai batik) saat meninjau lokasi gempa di Desa Jono Oge, Sigi (Foto Antara/Humas Prov.)

Sigi (Antaranews Sulteng) - Akses jalan di lokasi likuefaksi di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, kini sudah mulai dibuka kembali setelah putus total pascabencana 28 September 2018.

Badan jalan sepanjang hampir dua kilometer antara Desa Jono Oge dengan Desa Sidera, Kecamatan Sigibiromaru yang putus total dan turun sekitar 5 meter akibat likuefaksi itu tampak  mulai digusur alat berat yang diterjunkan Pemkab Sigi.

Pemkab Sigi, kata Iskandar Nontji yang juga Asisten II dan mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Sigi itu, menargetkan dalam waktu satu minggu ke depan, jalan sudah bisa dilewati kendaraan.

Untuk sementara, kendaraan sepeda motor sudah bisa melintas tapi khusus kendaraan roda empat belum diizinkan karena di bawah permukaan tanah masih berlumpur. Dikhawatirkan jika kendaraan mobil melintas, badan jalan bisa anjlok. Nanti setelah jalannya sudah selesai diperbaiki dan dinyatakan aman, barulah mobil diizinkan lewat.

Sekarang ini, katanya, ada petugas yang menjaga di sebarang jalan sehingga jika ada mobil yang menerobos masuk langsung dijegat.

"Ini semata-mata demi keselamatan dan kenyamanan bersama," ujar Iskandar.

Jalan antara Desa Jono Oge dengan Desa Sidera tersebut merupakan jalur utama yang menghubungkan Kota Palu, Ibu Kota Provinsi Sulteng dengan Dataran Palolo, Kabupaten Sigi dan Dataran Napu di Kabupaten Poso. Selama jalan itu putus karena bencana, arus lalulintas dialihkan melewati jalur Pombewe dan Dolo.

Bencana alam gempabumi dan likuifaksi yang terjadi pada akhir September 2018 telah menyebabkan satu dusun di Kabupaten Sigi yakni Dusun II Desa Jono Oge lenyap bagaikan ditelan bumi. Ratusan unit rumah penduduk berserta seluruh isi rumah dan harta benda hancur dan hilang karena likuifaksi. Juga banyak korban meninggal dunia akibat bencana alam tersebut.

Iskandar juga mengatakan dampak dari bencana alam, juga mengakibatkan jalur antara Desa Salua dan Desa Sadaunta di Kecamatan Kulawi sempat putus total selama beberapa hari.

Juga jalur jalan menuju Kecamatan Lindu putus dan sampai sekarang ini belum bisa dilewati kendaraan mobil, kecuali sepeda motor."Itupun medan jalannya masih  sulit dilewati karena banyak titik longsor.

Padahal di wilayah itu terdapat destinasi wisata unggulan Pemerintah Sigi dan Provinsi Sulteng yakni Danau Lindu.