Sulteng Masih Jadi Tempat Favorit Penempatan Transmigrasi

id transmigrasi, menakertrans, muhaimin iskandar

Sulteng Masih Jadi Tempat Favorit Penempatan Transmigrasi

Ilustrasi (antaranews)

Sulteng masih menjadi daerah yang cukup besar menempatkan transmigran setiap tahun," kata Basir Tanase
Palu, (antarasulteng.com) - Provinsi Sulawesi Tengah hingga saat ini masih jadi tempat favorit untuk penempatan transmigrasi karena ketersediaan lahan masih cukup serta dukungan pemerintah daerah dan masyarakat lokal yang besar untuk program ini.

"Karena itu, Sulteng masih menjadi daerah yang cukup besar menempatkan transmigran setiap tahun dengan dukungan anggaran APBN Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans)," kata Kepala Bidang Transmigrasi Dinas Nakertrans Sulteng Basir Tanase di Palu, Rabu, terkait rencana kunjungan Menakertrans Muhaimin Iskandar ke Unit Permukiman Transmigrasi Tinauka, Kabupaten Donggala.

Menakertrans Muaimin Iskandar dijadwalkan tiba di Palu pada Rabu petang dari Jakarta dan Kamis (27/12) pagi akan mengunjungi UPT Tinauka, sekitar 100 kilometer barat daya Kota Palu, yang saat ini dihuni 200 kk trnasmigran.

Dari 200 kk tersebut, sebanyak 100 kk berasal dari penduduk lokal, sedangkan selebihnya berasal dari luar Sulteng yakni Jawa Timur 50 kk dan Jawa Tengah serta Jawa Barat masing-masing 25 kk.

Menurut Basir pada 2012 ini, Sulteng Kemenakertrans menargetkan penempatan 920 kk pada sembilan lokasi, merupakan yang terbesar di antara belasan provinsi penerima transmigran. Jumlah itu naik cukup tinggi dibanding penempatan transmigran 2011 yang berjumlah 760 kk dengan realisasi 685 kk.

Hingga pertengahan Desember 2012, realisasi penempatan sudah mencapai 855 kk pada pada delapan lokasi, ucapnya.

Menurut Basir, ada satu lokasi yang gagal ditempatkan warganya yakni kegiatan pemugaran lokasi permukiman (Garkim) di Talabosa, Kabupaten Poso karena lokasi yang dicanangkan diduduki warga setempat.

Sementara UPT Lembantongoa, Kabupaten Sigi, realisasinya baru 50 kk dari 100 kk yang direncanakan karena sarana air bersih untuk permukiman belum selesai dikerjakan.

Sejak pertama kali diadakan pada tahun 1950, program transmigrasi telah melalui perjalanan panjang yang kini telah terbukti mampu memberikan kontribusi bagi kehidupan bangsa Indonesia untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mendukung pembangunan daerah dan memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa.

Menakertrans Muhaimin Iskandar saat Hari Bhakti Transmigrasi ke-62 pada 12 Desember 2012 mengemukakan bahwa program transmigrasi merupakan salah satu solusi efektif mengatasi pengangguran karena sampai saat ini telah dirasakan manfaatnya oleh sekitar 2,2 juta keluarga atau sekitar 8,8 juta orang miskin dan penganggur yang telah memperoleh peluang berusaha dan kesempatan kerja lewat program ini.

Program transmigrasi yang dimulai sejak 62 tahun lalu telah memberikan kontribusi cukup besar bagi kehidupan bangsa Indonesia, antara lain dengan terbentuknya pusat-pusat pemerintahan baru berupa 382 kecamatan dan 103 kabupaten/kota yang berasal dari kawasan permukiman transmigrasi.

Saat ini program transmigrasi telah berhasil membangun 1.183 permukiman transmigrasi menjadi desa definitif, bahkan terdapat satu ibu kota provinsi yang berasal dari lokasi transmigrasi yakni UPT Mamuju yang sekarang menjadi Ibu Kota Provinsi Sulawesi Barat.

Mulai 2013, katanya, penempatan transmigrasi akan lebih fokus pada kualitas keberhasilan program dan kesejahteraan warga yang ditempatkan, sehingga dari segi volume, akan mengalami pengurangan signifikan dari rata-rata 12.000 kk menjadi sekitar 6.500 kk setiap tahun. (R007/SKD)