Sulteng Optimalkan Kehadiran Rumah Pangan Kita

id rumah

Sulteng Optimalkan Kehadiran Rumah Pangan Kita

Rumah Pangan Kita (Foto: antara)

Palu,  (antarasulteng.com) - Kepala Perum Bulog Sulawesi Tengah Suprianto mengatakan bahwa pihakya terus mendorong dan mengoptimalkan peran rumah pangan kita (RPK) untuk menjaga stabilisasi harga berbagai komiditi strategis menjelang Ramadhan dan idul Fitri 2017.

"RPK harus lebih dioptimalkan untuk menjual berbagai produk pangan agar masyarakat mendapatkan harga pangan murah dan berkualitas serta sehat," katanya di Palu, Jumat.

Ia mengatakan Bulog sejak diluncurkannya program RPK Sulteng hingga kini telah memiliki sekitar 500-an RPK.

RPK di Sulteng sudah terbentuk di seluruh kabupaten dan kota. Hanya saja jumlahnya terus ditambah sehingga minimal dalam satu desa atau kelurahan memiliki satu RPK.

Karena itu, katanya, Bulog terus gencar melakukan sosialisasi melalui berbagai sarana informasi media cetak, elektronik dan media online.

Khusus di Kota Palu, Ibu Kota Provinsi Sulteng, jumlah RPK sudah cukup banyak, bahkan dalam satu RT (rukun tetangga) sudah ada satu sampai dua RPK. Dengan demikian warga lebih mudah lagi mendapatkan berbagai komoditi pangan murah, berkualitas dan sehat karena akses pasar sangat dekat di lingkungan penduduk.

"Ini sangat membantu warga sehingga tidak perlu lagi harus ke pasar, jika hanya membeli beberapa komoditi pangan yang sudah ada di RPK," kata dia.

Suprianto mengatakan, selain menjual produk yang disediakan Bulog, tentu RPK juga bebas menjual komdoti atau barang campuran lainnya dan banyak dibutuhkan masyarakat.

Paling tidak kalau hanya untuk kebutuhan sehari-hari, warga tidak lagi pergi ke pasar karena sudah tersedia di RPK.

"Warga baru bisa ke pasar, jika kebutuhan yang diperlukan itu tidak ada dijual di RPK," katanya.

Menurut dia, jika RPK yang ada terus diberdayakan dan dioptimalkan menjual produk-produk pangan dan kebutuhan lainnya, maka harga di pasar-pasar tradisional tentu stabil dan terkendali.

Pedagang tidak akan seenaknya menaikan harga, sebab kalau harga naik, orang akan memilih berbelanja di RPK dari pada di pasar. Apalagi harga di RPK lebih rendah dari pada harga di pasar.

Bulog Sulteng saat ini baru menyediakan sejumlah komoditi untuk didistribusikan ke RPK seperti beras, gula pasir, telur ayam, minyak goreng dan bawang.

"Hanya saja untuk bawang merah dan bawang putih, stok habis dan sementara diupayakan didatangkan dari luar," katanya.

Bulog Sulteng menjual beras sesuai standar harga pemerintan yakni Rp8.600/kg, gula Rp12.500/kg, minyak goreng Rp11.000/kg. Khusus daging beku tidak menjualnya. Daging beku hanya dijual di pasar-pasar modern seperti mall, supermarket dan swalayan dengan harga Rp80.000/kg. (skd)