Nelayan Sulteng Kunjungi Galangan Kapal Penajam Kaltim

id kapal, penajam

Nelayan Sulteng Kunjungi Galangan Kapal Penajam Kaltim

Direktur Kapal Api KKP Muhammad Huzaini (kanan), Kadis KP Sulteng Hasanuddin Atjo (tengah) dan pejabat KP Sulteng Johanis Riga bercakap-cakap dengan seorang pekerja pembuat kapal di Galangan kapal PT. Swarna Cendtra Buana Pejanajm, Kaltim, Jumat (23/8) (antarasulteng.com/Rolex Malaha)

...belum pernah ada keluhan nelayan soal kualitas kapal baik menyangkut badan kapal maupun mesin dan peralatan tangkap yang kami kerjakan," ujar Herry.
Balikpapan (antarasulteng.com) - Sebanyak 15 nelayan dan dua pengusaha mitra nelayan dari sejumlah kabupaten di Sulawesi Tengah, mengunjungi galangan kapal PT. Swarna Centra Buana di Penajam, Ibu Kota Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, selama dua hari sejak Jumat (23/8).

Kunjungan ini dimaksudkan untuk melihat dari dekat proses pembangunan 15 unit kapal penangkap ikan yang akan dihibahkan pemerintah kepada para nelayan tersebut pada perayaan puncak Hari Nusantara 2013 di Kota Palu, 13 Desember 2013, yang dijadwalkan dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Dalam kunjungan ini para nelayan didampingi antara lain Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sulawesi Tengah Dr Ir  H. Hasanuddin Atjo, MP, Direktur Kapal Perikanan dan Alat Penangkap Ikan (Kapal Api) Ditjen Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Ir H. Muhammad Zaini, MSc dan Kepala Bidang Perikanan Tangkap Dinas KP Sulteng Ir. Johanis Riga, MSi.

Kadis KP Sulteng Hasanuddin Atjo mengemukakan bahwa Sulawesi Tengah pada 2013 ini mendapat alokasi 15 unit kapal penangkapan ikan bertonase 30 gros ton berikut sarana dan fasilitas penangkapan moderen yang dibangun lewat program 1.000 Kapal Inkamina KKP periode 2011-2014. Mereka juga akan mendapat bantuan modal awal operasional kapal.

Menurut Hasanuddin, kapal bersama alat tangkap dan perlengkapannya itu bernilai rata-rata Rp1,5 miliar, dikerjakan oleh galangan kapal PT. Swarna Centra Buana di Penajam menggunakan kayu berkualitas tinggi yakni jenis ulin dan bungur dan diharapkan selesai November 2013.

Kapal ini nantinya akan dibagikan kepada 15 kelompok usaha bersama (KUB) nelayan di delapan kabupaten di Sulteng yakni Donggala 4 unit, Kabupaten Tolitoli, Banggai, Banggai Laut dan Morowali masing-masing dua unit dan Kabupaten Poso, Buol dan Tojo Unauna masing-masing satu kapal.

Sejak awal perencanaan desain kapal, kata Atjo, para nelayan calon penerima sudah dilibatkan untuk memberikan masukan mengenai desain yang mereka inginkan dan tiga kali mendapat kesempatan mengunjungi galangan tempat pembuatan kapal tersebut.

"Ini semua dimaksudkan agar kapal tersebut benar-benar sesuai dengan keinginan nelayan sehingga timbul rasa memiliki yang kuat dengan harapan kapal ini akan dimanfaatkan secara maksimal," katanya.

Para nelayan tampak puas setelah menyaksikan proses pembuatan badan kapal yang kini sudah 40-an persen pekerjaan fisik itu.

"Desainnya bagus pak, cara kerja tukangnya juga sangat prosesional sehingga kualitasnya bagus. Kayu yang digunakan pun berkualitas yakni kayu ulin dan bungur kelas terbaik," kata H. Effendy, seorang nelayan penangkap tuna senior dari Donggala sambil melihat-lihat bagian bawah badan kapal yang sedang dikerjakan.

Direktur Kapal Api Ditjen Perikanan Tangkap KKP Muhammad Huzaini juga mengaku puas dan memberi apresiasi kepada PT. Swarna Centra Buana atas pekerjaan mereka.

"Saya puas dengan hasil kerja rekanan, terutama juga puas dengan penggunaan kapal yang sudah dihibahkan ke nelayan Sulteng pada 2011 dan 2012. Karena itu alokasi untuk Sulteng ini akan kami terus tambah di tahun-tahun berikutnya," ujar Zaini.

Dalam program pengadaan 1000 kapal penangkap ikan KKP ini, Sulteng sudah mendapat alokasi 5 kapal pada 2011 dan 7 kapal 2012 dan semua sudah beroperasi dengan baik dengan total tangkapan periode Januari 2012 sampai April 2013 sebanyak 1.100 ton bernilai total hampir Rp8 miliar.

Direktur PT.Swarna Centra Buana Penajam Herry mengatakan, dalam dua tahun terakhir, ia sudah membangun 36 kapal kayu pesanan Kementerian KKP untuk Provinsi Sulteng (27 unit) dan Sulbar (9 unit), sebanyak 21 kapal di antaranya sudah dioperasikan nelayan dan belum pernah ada keluhan nelayan soal kualitas kapal baik menyangkut badan kapal maupun mesin dan peralatan tangkapnya.

"Galangan kami ini memang khusus untuk membangun kapal untuk digunakan sendiri, jadi para tukang saya sudah terbiasa bekerja dengan kualitas tinggi seolah-olah kapal itu milik sendiri, bukan sekedar untuk memenuhi target proyek," ujar Herry. ***3***
(T.R007)