Manado, (antarasulteng.com) - Sekretaris Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Sulawesi Utara Ivanry Matu mengatakan pemerintah perlu memodernisasi pertanian untuk hadapi ancaman kekeringan.
"Kemarau yang melanda Provinsi Sulut, beberapa bulan terakhir ini pastilah mengancam sektor pertanian di daerah," kata Ivanry di Manado, Kamis.
Ivanry mengatakan di daerah Sulut dengan kondisi iklim tropis seperti ini petani dan beberapa komoditas pertanian terancam gagal panen.
"Kecuali komoditas cengkih dan kelapa mungkin bisa bertahan pada kondisi ekstrim seperti ini, namun jika kemarau cukup panjang, pasti juga akan mengalami kekeringan," jelasnya.
Dia mengatakan yang namanya cuaca dan fenomena alam, tidak dapat ditolak, sehingga pemerintah dan semua yang terkait didalamnya perlu mengantisipasi sejak awal dengan melakukan modernisasi pada sektor pertanian di Sulut.
"Tapi saat ini, petani bisa mengantisipasinya dengan memanfaatkan lahan kering untuk tanaman yang lebih tahan terhadap musim kemarau," jelasnya.
Saat ini, katanya, ada varitas cabai hasil pengembangan teknologi yang lebih tahan terhadap musim kemarau atau beberapa komoditas yang dikembangkan melalui teknologi di bidang pertanian yang bisa ditempuh.
Disinilah peran pemerintah yang harus mendorong dan memfasilitasi pertanian modern. Penerapan teknologi dalam sektor pertanian saat ini adalah sebuah keniscayaan, intinya modernisasi pertanian dengan menerapkan teknologi, jelasnya.
Banyak contoh di negara lain yang sukses dalam sektor pertanian dengan menerapkan modernisasi pertanian, ujarnya.
Ia mengakui di Sulut penerapan teknologi dalam sektor pertanian masih sangat minim, sehingga petani sering tidak mendapatkan hasilkarena hanya bergantung pada kondisi cuaca.
