Mitra Bulog Masih Sulit Beli Beras Petani

id gabah

Mitra Bulog Masih Sulit Beli Beras Petani

Seorang petani sedang menjemur gabah di Donggala. (ANTARA)

Palu,  (antarasulteng.com) - Sejumlah mitra Bulog di Sulawesi Tengah mengaku masih sulit membeli beras petani karena harga yang berlaku di tingkat produsen jauh di atas harga pembelian pemerintah (HPP) yang ditetapkan pemerintah.

"Terus terang sampai saat ini, kami belum bisa merealisasi pembelian karena harga masih tinggi dan belum ada panen," kata Amin, salah seorang mitra Bulog di Palu, Kamis.

Ia mengatakan dengan kondisi harga beras yang saat ini masih di atas HPP, Bulog masih akan kesulitan membeli beras secara langsung melalui satgas dan unit penggilangan gabah dan beras (UPGB) di setiap kabupaten.

Begitu juga dengan mitra Bulog, karena HPP beras yang baru untuk pengadaan 2016 belum ditetapkan pemerintah. "Kita tidak tahu apakah HPP disesuaikan atau tidak,"kata Amin.

Hanya saja, kata dia, jika Bulog membeli beras mengacu kepada HPP lama yang ditetapkan melalui Inpres Nomor 5 Tahun 2015, dipastikan sulit merealisasi target pembelian yang diharapkan.

HPP beras sesuai Inpres tersebut ditetapkan pemerintah Rp7.300/kg, sementara harga beras di tingkat penggilingan padi di seluruh wilayah Sulteng saat ini berkisar Rp8.500/kg.

Harga beras di tingkat penggilingan sudah mulai turun. Sebelumnya mencapai Rp9.500/kg. "Tapi untuk turun sampai benar-benar normal, tidak mungkin,"kata Amin.

Dia mengaku sejumlah mitra Bulog yang ada di kabupaten dan kota di Sulteng sampai medio Februari 2016 ini belum merealisasi pembelian.

Selain harga masih tinggi, juga panen belum berlangsung. Panen raya baru berlakung sekitar April sampai Juni mendatang.

Namun, kata Amin, mitra Bulog akan melakukan pembelian secara maksimal dengan mendekati petani dan para pemilik penggilingan padi yang ada di daerah-daerah di Provinsi Sulteng.

Hal senada juga disampaikan Suleman bahwa ia sulit membeli beras petani karena harga beras di penggilingan rata-rata jauh diatas HPP yang ditetapkan pemerintah.

"Jika HPP tidak dinaikan dan Bulog membeli beras dengan HPP lama yakni harga beras pembelian pemerintah Rp7.300/kg, maka akan sulit bagi Bulog maupun mitra merealisasi pembelian," katanya.

Bulog dan mitra baru bisa membeli beras petani, jika harga beras sudah dibawah Rp8.000/kg. "Tapi jika masih diatas HPP, sulit bagi Bulog dan mitra seperti kami ini membeli beras petani," kata Suleman.

Berarti, Bulog akan kembali meminta pasokan beras dari luar kalau pengadaan lokal sulit terealisasi sesuai target yang diharapkan.

Kepala Bidang Pelayanan Publik Perum Bulog Sulteng, Abdul Gani B Kanae mengatakan hingga kini belum ada perubahan HPP beras masih tetap mengacu kepada HPP yang ditetapkan melalui Inpres Nomor 5 Tahun 2015 sebesar Rp7.300/kg.

Otomatis, Bulog akan membeli beras petani sesuai HPP lama.