Palu Maksimalkan Mesin Biogas Penunjang Listrik

id hidayat

Palu Maksimalkan Mesin Biogas Penunjang Listrik

Peninjauan lokasi sumber energi listrik dari sampah oleh pemerintah Kota Boras, Swedia dan walikota palu, Drs, Hidayat, MSi (fb)

Palu,  (antarasulteng.com) - Pemerintah Kota Palu Provinsi Sulawesi Tengah berupaya untuk memaksimalkan fungsi mesin biogas yang terletak di lokasi tempat pembuangan sampah akhir, di Kelurahan Kawatuna Palu Timur.

Wali Kota Palu, Hidayat, menyatakan pihaknya sedang berupaya untuk memaksimalkan pemanfaatan gas metan yang dihasilkan oleh penumpukan sampah yang ada di lokasi TPA tersebut.

"Saat ini pihak dari pemerintah Swedia sedang berada di Palu, mereka meninjau langsung lokasi TPA dan akan menghasilkan kajian dari mereka untuk selanjutnya dimanfaatkan gas metan yang terkandung," ujarnya.

Hidayat mengemukakan pemerintah Kota Palu saat ini sedang menunggu kajian dari pihak swedia atas kandungan gas metan yang terdapat di lokasi pembuangan sampah tersebut.

Dari situ, sebut dia, akan nampak besaran atau kapasitas gas metan yang terkandung dan yang dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan listrik masyarakat sekitar lokasi pembuangan sampah.

"Biarkanlah dulu pihak swedia melakukan kajiannya, setelh itu kita akan lihat seperti apa besaran kapasitas gas metan yang terkandng, dan yang dapat dimanafaatkan," ujarnya.

Dia mengatakan sebelumnya pihak pemerintah kota Boras, Swedia, telah memberikan 1 unit mesin biogas pengolah gas metan menjadi energi listrik yang saat ini masih berfungsi dan digunakan untuk kebutuhan listrik masyarakat di lokasi TPA.

Pemberian mesin tersebut berawal dari adanya kerjasama yang dibangun antara Pemerintah Kota Palu, dengan Pemerintah Kota Boras, Swedia sejak tahun 2008, dan ditingkatkan saat ini.

Dia mengutarakan lewat kerjasama itu juga pemerintah Kota Palu berkeinginan agar pengelolaan dan pemanfaatan gas metan di TPA dapat berjalan secara maksimal, yang hasilnya dapat dirasakan oleh selurh masyarakat Kota Palu.

"Saya ingin ada kerja konkrit dari kerjasama yang dibangun, yaitu perlu ada peneliatian yang mendalam atas kandungan gas metan dan ada penambahan mesin biogas jika kandungan gas metan berkapasitas besar," katanya.

lanjut dia saat ini Pemkot palu belum dapat memberikan listrik yang dibangkitkan dari mesin biogas tersebut, dikarenakan kapasitasnya sangat sedikit yaitu 200 kilowatt.