Pertamina investigasi penyebab mobil tangki masuk jurang di Sulteng

id Pertamina, mobil Tanki, BBM, kecelakaan, kebun kopi, Parigi Moutong, Sulteng, Taufiq

Pertamina investigasi penyebab mobil tangki  masuk jurang di Sulteng

Arsip- Senior Supervisor Communication and Relation Pertamina Regional Sulawesi Taufik Kurniawan saat berkunjung di Palu, Sulawesi Tengah, Senin (16/8/2021). ANTARA/Moh Ridwan

Palu (ANTARA) -
PT Pertamina Patra Niaga mengatakan saat ini sedang melakukan investigasi penyebab kecelakaan mobil tangki pengangkut Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar masuk ke dalam jurang di jalur Trans Sulawesi dekat kawasan kebun kopi di Provinsi Sulawesi Tengah.
 
"Dilaporkan peristiwa ini terjadi pada Senin (6/6) pukul 19.00 WITA. Pihak kami masih melakukan investigasi mendalam penyebab kecelakaan," kata Senior Supervisor Communication and Relation Pertamina Regional Sulawesi Taufiq Kurniawan yang dihubungi dari Palu, Selasa.
 
Taufiq Kurniawan menuturkan, truk pengangkut solar keluar dari Terminal BBM (TBBM) Donggala sekitar Pukul 15.23 WITA tujuan Kabupaten Parigi Moutong memasok BBM di salah satu SPBU di wilayah Parigi.
 
Dilaporkan, peristiwa itu terjadi tepatnya di kilometer 11 arah Parigi, di mana mobil tanki pengangkut BBM dari arah Palu dengan posisi jalur menurun.
 
Ia mengemukakan, menurut informasi dari salah satu petugas pengangkut elpiji yang melintas di jalur yang sama, bahwa mobil pengangkut BBM terperosok ke jurang sedalam 50 meter.
 
"Kami sudah menghubungi polisi menindaklanjuti peristiwa ini. Dari peristiwa ini tidak terjadi kebakaran pada truk dan tidak ada korban jiwa. Dua korban (supir dan pendamping) sedang dalam perawatan di rumah sakit," ujar Taufiq.
 
Langkah yang dilakukan selanjutnya, masih menurut Taufiq, Pertamina berusaha semaksimal mungkin mengevakuasi mobil truk yang masih berada dalam jurang menggunakan peralatan khusus.
 
"Dugaan sementara, supir truk terlambat mengoper gigi persneling, apalagi posisi muatan berat di jalan menurun. Musibah tidak dapat dihindari, namun mengantisipasinya penting. Standar penyaluran BBM juga sudah diatur, meski begitu perlu investigasi mendalam penyebab kecelakaan," kata Taufiq.