Hujan memicu longsor di sejumlah wilayah kecamatan Pacitan

id Longsor pacitan, pengungsi pacitan, bencana longsor, tanah gerak pacitan, BPBD pacitan

Hujan memicu longsor di sejumlah wilayah kecamatan Pacitan

Petugas saat memantau proses evakuasi warga di posko-posko pengungsian sementara di Dusun Ketos, Desa Wonodadi Kulon, Pacitan, Selasa (14/2/2023) malam. (ANTARA/HO - BPBD Pacitan)

Pacitan, Jatim (ANTARA) -
Bencana tanah longsor terjadi sporadis di sejumlah kawasan permukiman yang ada di enam kecamatan Kabupaten Pacitan, Provinsi Jawa Timur selama dua hari terakhir.

Kepala Pelaksana BPBD Pacitan Erwin Andriatmoko, Rabu mengatakan daerah-daerah yang melaporkan adanya kejadian longsor ada di Kecamatan Kebonagung, Arjosari, Tulakan, Bandar, Tegalombo serta Sudimoro.
 
Belum ada laporan korban jiwa sejauh ini. Namun beberapa rumah dipastikan terdampak dan mengalami kerusakan.
 
"Untuk korban jiwa sejauh belum ada laporan. Tapi kalau kerusakan ada beberapa, tapi berapa (jumlahnya) sampai saat ini tim kami masih melakukan pendataan," kata Erwin dikonfirmasi melalui telepon.
 
Untuk memastikan, BPBD Pacitan telah mengerahkan tim reaksi cepat ke titik-titik lokasi bencana guna melakukan kesiagaan sekaligus pendataan.
 
Tak hanya itu, upaya mitigasi kini sedang dioptimalkan. Pasalnya, beberapa titik rawan longsor terpantau mengalami pergeseran tanah dengan bidang cukup luas sehingga mengancam pemukiman di bawahnya.
 
Salah satunya terjadi di Dusun Ketos, Desa Wonodadi Kulon, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Pacitan was-was akan terjadi longsor yang berada di perbukitan yang berpotensi mengarah ke pemukiman warga.
 
Kades Wonodadi Kulon Misto menyampaikan, tanah gerak di wilayahnya terjadi pasca turun hujan dengan intensitas tinggi sejak Selasa (14/2) sore tadi pukul 17. 00 WIB hingga malam . Hal itu menyebabkan Sebanyak 35 KK (105 Warga) mengungsi memilih tempat yang aman.
 
"Sementara ini pihak Pemerintah Desa, jajaran Polsek Ngadirojo dan jajaran Koramil Ngadirojo serta tenaga Nakes menyiapkan tempat tempatyang aman untuk 105 warga yang mengungsi," ujarnya.
 
Karena kondisinya serba darurat dan butuh penanganan cepat, pengungsi ditampung di Balai Dusun Ketos, kios-Kios kosong di sekitar dan rumah warga yang sekiranya aman dari longsoran.
 
"Kami juga sudah melaksanakan imbauan kepada warga untuk meningkatkan kewaspadaan. Jika hujan dengan intensitas tinggi kembali terjadi agar segera mengamankan diri dan seluruh keluarganya ke tempat yang lebih aman dari risiko longsoran," kata Misto.