"Waktu kejadian itu hari Minggu pukul 03.00 WITA, sementara kami terima laporan di hari Senin pukul 23.00 WITA," kata Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Provinsi Sulteng Andi Sembiring, di Palu, Selasa.
Ia menjelaskan, tingginya intensitas curah hujan sejak malam hari menyebabkan meluapnya sungai Ogotomubu ke pemukiman warga hingga menyebabkan putusnya jalan yang menghubungkan dusun III, dusun IV dan dusun V di Desa Ogotomubu.
"Selain 13 rumah terendam, fasilitas umum seperti jalan penghubung desa dan pekuburan juga ikut terdampak," ujarnya.
Andi Sembiring mengatakan, tidak ada korban jiwa dan tidak ada warga yang mengungsi. Meski tidak ada korban jiwa, namun kebutuhan mendesak di desa tersebut yakni alat berat untuk pengalihan air sungai.
Dalam proses penanggulangan bencana, ia mengaku terkendala dengan lambatnya informasi yang masuk ke Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops) BPBD Sulteng, sehingga memperlambat proses pendataan.
Sebelumnya, ia mengatakan, kepada pemerintah daerah agar kebijakan dalam penanggulangan bencana bisa lebih diprioritaskan terutama dalam hal mitigasi dan penanganan darurat.
Tim Reaksi Cepat (TRC) Sulteng dan kabupaten setempat masih melakukan pendataan lapangan dan berkoordinasi dengan aparat Desa Ogotomubu Barat. Sementara itu, saat ini, kondisi air di desa tersebut sudah mulai surut dan warga membuat akses jalan memutar karena terputusnya jalan penghubung desa.