Kampala (ANTARA) - Serangan kelompok bersenjata selama dua bulan terakhir telah menewaskan 500 lebih warga sipil dan membuat lebih dari satu juta orang mengungsi di Provinsi Ituri di Republik Demokratik Kongo timur, kata pejabat setempat, Rabu.
Republik Demokratik (RD) Kongo sebelumnya pada 1971 hingga 1997 dinamakan sebagai Zaire.
Radio PBB di RD Kongo mengutip kepala manajer kantor Misi Stabilisasi Organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa di Republik Demokratik Kongo (MONUSCO) di Ituri, Marc Karna Soro, yang berbicara kepada awak media di Kota Bunia.
Disebutkan bahwa Soro, yang baru saja kembali dari misi di wilayah Irumu selatan, berbicara tentang situasi keamanan secara menyeluruh di provinsi tersebut.
Menurut Soro, selama dua bulan sebanyak 530 orang tewas dan lebih dari satu juta orang lainnya yang mengungsi terkonsentrasi di sekitar markas MONUSCO.
Provinsi RD Kongo timur seperti Ituri, Kivu Utara dan Kivu Selatan sudah lama menderita akibat serangan kelompok bersenjata yang membunuh warga sipil dan menjarah harta benda milik warga, serta menculik anak gadis dan perempuan.
Sumber: Anadolu
Berita Terkait
Kongo singkirkan Mesir, Guinea atasi Guinea Ekuatorial
Senin, 29 Januari 2024 9:33 Wib
Republik Demokratik Kongo dan Zambia bermain imbang 1-1
Kamis, 18 Januari 2024 8:31 Wib
Dubes Italia untuk Kongo tewas dalam serangan iring-iringan PBB
Selasa, 23 Februari 2021 7:48 Wib
WHO peringatkan Afrika soal wabah Ebola di Kongo
Selasa, 16 Februari 2021 10:58 Wib
Respons penangkapan menteri, PM Kongo ancam akan mengundurkan diri
Senin, 29 Juni 2020 8:58 Wib
Anggota pasukan PBB dari Indonesia terbunuh di Kongo
Selasa, 23 Juni 2020 23:15 Wib
Pangdam: Prajurit menjadi duta bangsa melalui tugas jaga perdamaian dunia
Selasa, 21 Januari 2020 5:57 Wib
Tiga tewas serangan di pusat perawatan Ebola di Kongo
Jumat, 29 November 2019 4:31 Wib