BMKG tingkatkan pengetahuan para nelayan di Sulteng tentang cuaca dan iklim

id BMKG, SLCN, sekolah lapangan, cuaca, iklim, nur alim, Sulawesi Tengah

BMKG tingkatkan pengetahuan para nelayan di Sulteng tentang cuaca dan iklim

Ilustrasi- Pekerja mengumpulkan ikan di tempat penimbangan dan penjualan di Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Donggala di Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Minggu (15/5/2022). ANTARA/Mohamad Hamzah.

Palu (ANTARA) -
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meningkatkan pengetahuan nelayan di Provinsi Sulawesi Tengah tentang cuaca dan iklim melalui program sekolah lapangan cuaca nelayan (SLCN).
 
"Program ini sebagai bentuk edukasi supaya nelayan lebih memahami tentang informasi cuaca guna meminimalisir potensi kecelakaan saat melakukan kegiatan melaut," kata Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Mutiara Sis Al-Jufri Palu Nur Alim di Palu, Kamis.
 
Ia menjelaskan, program ini beberapa tahun terakhir telah dilaksanakan di Kota Palu, Kabupaten Poso, Banggai dan Donggala yang telah menjadi kegiatan rutin BMKG.
 
Kemudian pada tahun anggaran 2024, siap dilaksanakan di Kabupaten Parigi Moutong, mengingat Sulteng memiliki luas perairan 77.295 kilometer persegi dan gari pantai 7.016 kilometer, maka edukasi tentang informasi cuaca penting dilakukan.
 
Dikemukakannya, di Donggala pada program tahun anggaran 2023, pihaknya melaksanakan empat kali pertemuan, tiga kali berlangsung di Kecamatan Sindue dan satu kali pertemuan berlangsung di pelabuhan pendaratan ikan (PPI) Donggala dengan jumlah peserta 100 orang.
 
"Nelayan antusias ikut kegiatan ini, dan kami berharap melalui sekolah lapangan dapat membantu meningkatkan produktivitas dan hasil tangkapan," ujarnya.
 
Di sisi lain, melalui SLCN masyarakat lebih sering menggunakan dan mengakses informasi cuaca maritim melalui multi platform, sekaligus membantu nelayan tangkap dalam meningkatkan hasil tangkapan supaya pendapatan mereka lebih meningkat.
 
"Melalui sekolah lapangan ini membiasakan nelayan dari mencari ikan menjadi menangkap ikan dengan memanfaatkan peta perencanaan daerah penangkapan ikan (PPDI) atau fishing ground," tuturnya.