Cak Imin apresiasi pemerintah soal RI negara "upper middle income"

id Abdul Muhaimin Iskandar,Upper Middle Income Country,Pendapatan Indonesia

Cak Imin apresiasi pemerintah soal RI negara "upper middle income"

Wakil Ketua DPR RI bidang Korkesra Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin). ANTARA/HO-DPR RI

Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar mengapresiasi kinerja pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang berhasil menaikkan peringkat Indonesia dari negara berpendapatan menengah bawah menjadi menengah atas (upper middle income).

"Ini kabar yang bagus bagi Indonesia. Saya kira kinerja pemerintah di bawah kepemimpinan Pak Jokowi patut diapresiasi. Kita tahu tantangan perekonomian global semakin sulit, tapi Indonesia tetap stabil," kata Cak Imin sapaan karib Muhaimin, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.

Ia lalu mengaku optimistis pencapaian tersebut dapat membuat Indonesia menjadi negara maju, selama stabilitas perekonomian di Tanah Air terus dijaga oleh pemerintah.

"Oh ya tentu optimistis dong (Indonesia menjadi negara maju). Yang penting, stabilitas ekonomi Indonesia harus terus dijaga," ucap dia.



Cak Imin pun mengaku yakin Presiden Jokowi dapat membawa Indonesia menjadi negara maju.

"Saya yakin Pak Jokowi bisa untuk itu," ujarnya menegaskan.

Sebelumnya, Bank dunia pada Juli 2023 kembali memasukkan Indonesia dalam kategori negara dengan pendapatan menengah ke atas setelah sempat menjadi negara berpendapatan menengah ke bawah pada tahun 2020 akibat pandemi COVID-19.

Melansir data Badan Pusat Statistik (BPS), perekonomian Indonesia pada 2022 dihitung berdasarkan produk domestik bruto (PDB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp19.588,4 triliun dan PDB per kapita mencapai Rp71 juta atau 4.783,9 dolar Amerika Serikat.



Sementara itu, merujuk pada data Bank Dunia, perekonomian Indonesia pada 2022 dihitung berdasarkan PDB atas dasar harga berlaku mencapai Rp19.588,4 triliun dan PDB per kapita mencapai Rp71,82 juta atau 4.788 dolar AS.

Meskipun terdapat perbedaan data antara BPS dan Bank Dunia, Indonesia tetap masuk ke dalam kategori negara berpendapatan menengah atas.