"Kami ingatkan agar semua pihak dapat menahan diri dan tidak melakukan aksi main hakim sendiri dan saling memprovokasi, serta dapat bersabar menunggu proses dari pihak penegak hukum," kata Rustang di Palu, Sabtu.
Ia meminta agar semua pihak tidak terprovokasi dan menyerahkan penyelesaian perkelahian antarkelompok itu pada proses hukum yang berlaku.
Kapolsek menjelaskan bahwa perkelahian dua kelompok di kawasan Pasar Inpres Manonda, Kota Palu dipicu kesalahpahaman antarwarga yang berada di Kompleks Pasar Inpres Manonda tersebut.
Ia mengemukakan pihaknya bersama Pemerintah Kota Palu dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) telah melakukan pertemuan untuk membahas penyelesaian atas kejadian itu.
"Beberapa perwakilan hadir dalam pertemuan tersebut, termasuk Pemerintah Kota Palu, TNI/Polri, dan kedua belah pihak yang bertikai," katanya.
Dalam insiden tersebut dua orang mengalami luka akibat senjata tajam telah dilarikan dan dirawat di Rumah Sakit Umun Daerah (RSUD) Anutapura Palu.
Adapun pascainsiden perkelahian antardua kelompok itu, sebagian besar pedagang di bagian dalam pasar memilih untuk menutup lapak.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Palu Zulkifli mengunjungi kawasan Pasar Inpres Manonda untuk memantau kondisi pasar pascainsiden.
"Ada yang menutup lapaknya, terutama yang bagian dalam. Tapi kalau di luar masih ada pedagang yang menggelar dagangannya," kata Zulkifli saat mengunjungi kawasan Pasar Inpres Manonda.
Menurut dia, proses jual beli di Pasar Inpres Manonda Kota Palu masih akan terus berlangsung.
Sementara itu, kata dia, pemerintah maupun TNI/Polri akan terus melakukan pemantauan di kawasan pasar.
Sementara itu, kata dia, pemerintah maupun TNI/Polri akan terus melakukan pemantauan di kawasan pasar.
"Kami, baik pemerintah, TNI, dan Polri akan terus memantau pasar ini, dan saat ini sudah kondusif," jelasnya.
