Menko Perekonomian luncurkan program santripreneur dan petani muda

id menkoperekonomian,darmin

Menko Perekonomian luncurkan program santripreneur dan petani muda

Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution (kanan) didampingi Menteri Keuangan Sri Mulyani (kiri), Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (kedua kanan) dan Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK Nurhaida (kedua kiri) mengumumkan Paket Kebijakan Ekonomi XVI di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (16/11/2018) (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/aww.)

Program ini juga untuk pengembangan potensi pondok pesantren yang sebagian besar memiliki potensi usaha utama di sektor pertanian, perkebunan, dan peternakan

Bogor,  (Antaranews Sulteng) - Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution meresmikan peluncuran Program Santripreneur dan Petani Muda di Pondok Pesantren Pemberdayaan Umat Yayasan Jam'iatul Hidayah, Ciampea, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu.

Santripreneur dan Petani Muda ini merupakan bagian dari program kemitraan ekonomi umat yang diinisiasi oleh Institut Pertanian Bogor (IPB), Madco Foundation pimpinan Arifin Panigoro, dan Kementerian Koordinator Perekonomian, serta didukung oleh lembaga perbankan nasional.

Menurut Darmin, program Santripreneur dan petani muda mendukung visi kebijakan pemerataan ekonomi mengatasi ketimpangan di sektor pertanian 

"Program ini juga untuk pengembangan potensi pondok pesantren yang sebagian besar memiliki potensi usaha utama di sektor pertanian, perkebunan, dan peternakan," kata Darmin.

Pelaksana tugas Rektor IPB Prof Agus Purwito menyebutkan, sektor pertanian masih menghadapi beberapa tantangan di tengah banyaknya peluang yang dimiliki bangsa Indonesia, mulai dari bonus demografi, besarnya angkatan kerja, revolusi industri 4.0, dan potensi sebagai kekuatan ekonomi dunia.

Tantangan tersebut, kesejahteraan petani 46,2 persen dari 40 persen penduduk Indonesia dengan pendapatan terendah adalah petani, jumlah rumah tangga yang menurun hingga 16,3 persen dalam satu dekade terakhir, dan rendahnya minat pemuda terhadap pertanian. 

Agus menambahkan, IPB telah menetapkan visi menjadi kampus 'techno-socio entrepreneurial university' yang terdepan dalam memperkokoh martabat bangsa melalui pendidikan unggul pada tingkag global di bidang pertanian, kelautan, biosains tropika.

"Salah satu tujuannya adalah menghasilkan lulusan techno-socioprenuer unggul yang diharapkan mampu memimpin dan menggerakkan ekonomi Indonesia," kata Agus.

Sementara itu pendiri Madco Foundation, Arifin Panigoro menyebutkan pemilihan Pondok Pesantren Jam'iyyatul Hidayah sebagai tempat peluncuran program santripreneu dan tani muda karena paling lengkap dan paling siap dari segi perlengkapan, serta sarana prasarana.

"Di sini lengkap, ada pusat pelatihan santripreneurnya, lahannya luas, ada kolam, dan ada peternakannya," kata Arifin. 

Program santripreneu dan petani muda ini juga mendukung program pemerintah Provinsi Jawa Barat yakni 'one village one company' dan one pesantren one produk'.

"Pemprov Jabar mendorong santri sebagai agen perubahan dalam memajukan setor pertanian," kata Sekda Jawa Barat, Iwa Karniwa.