Palu (ANTARA) - Wali Kota Palu Hidayat menyampaikan nota Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Tahun Anggaran 2018 dalam rapat paripurna DPRD Kota Palu yang dipimpin Wakil Ketua DPRD Palu Basmin Karim, Senin.
Di awal laporannya, Hidayat mengatakan bahwa bencana gempa bumi, tsunami dan likuefaksi 28 September 2018 yang meluluhlantakkan ibu kota Provinsi Sulawesi Tengah itu menimbulkan korban jiwa dan kerugian materi yang besar.
"Namun berkat kerjasama kita semua, berkat ridha Allah SWT, Kota Palu yang sebelumnya seolah menjadi kota mati, alhamdulillah pada hari ini kita dapat menyaksikan kembali Palu beserta masyarakatnya mulai bangkit ," kata Hidayat saat membacakan LPKj nya.
Hidayat menyadari belum semua warga yang terdampak bencana mendapat penanganan yang baik sesuai harapan Pemerintah Kota Palu, pemerintah pusat dan seluruh pihak yang membantu pemulihan Kota Palu pasca bencana.
"Namun kita terus berupaya keras agar apa yang menjadi kebutuhan warga terdampak bencana khususnya pengungsi, baik logistik maupun sarana dan prasarana dapat segera diatasi meskipun tidak semudah membalikkan telapak tangan. Butuh kerja keras kita semua," sebutnya.
Dalam LKPj tahun anggaran 2018 itu, Hidayat memaparkan tiga gambaran umum yang pertama jumlah penduduk di Kota Palu pada 2017 berjumlah 379.782 jiwa, meliputi 190.880 jiwa laki-laki dan 188.902 jiwa perempuan dalam 107. 871 Kepala Keluarga (KK).
Kedua pertumbuhan ekonomi Kota Palu berdasarkan data tahun 2017 tetap tumbuh di tengah kondisi yang tidak stabil. Dalam periode 2013-2017 pertumbuhan ekonomi Kota Palu secara berturut-turut yaitu 9,30 persen, 8,06 persen, 7,74 persen, 6,12 persen dan 5,86 persen.
Ketiga pendapatan Pemkot Palu pada 2018 ditargetkan sebesar Rp1,33 triliun. Dari target tersebut Pemkot Palu berhasil merealisasikan sebesar Rp1,29 triliun atau mencapai 96,68 persen, sementara anggaran belanja Pemkot Palu 2018 yang ditargetkan Rp1,40 triliun terealisasi sebesar Rp1,15 triliun atau 81,3 persen dari target.
