Menkeu Sri Mulyani temui Presiden dan Mensesneg

id Menkeu Sri Mulyani, Sri Mulyani, Menkeu, menko bidang perekonomian, jokowi, sri mulyani temui Jokowi

Menkeu Sri Mulyani temui Presiden dan Mensesneg

Kendaraan dinas Menteri Keuangan Sri Mulyani keluar dari Kantor Menteri Sekretaris Negara, kompleks Istana Kepresidenan RI, Jakarta, Selasa (15-10-2019). ANTARA/Bayu Prasetyo

Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa.

Pertemuan tertutup itu sekitar 1 jam sejak pukul 10.30 WIB.

Usai keluar dari Istana Merdeka, Jakarta, Menkeu tidak berkenan menjelaskan topik pembahasannya bersama Presiden kepada media.

Ia juga menampik pertanyaan wartawan terkait dengan pembahasan mengenai partisipasi dirinya dalam kabinet mendatang.

"Mau ketemu Sesneg dahulu," ujar Sri Mulyani menjelaskan dirinya hendak bertemu Menteri Sekretaris Negara Pratikno.

Usai bertemu Mensesneg selama sekitar 30 menit, dia langsung masuk ke kendaraan dinas, kemudian melambaikan tangan kepada wartawan yang menanti.

Terdapat kabar yang beredar di media sosial, salah satunya tayangan video mengenai susunan kabinet Indonesia Kerja. Dalam tayangan itu, Sri Mulyani menjabat sebagai Menko Bidang Perekonomian.

Selain itu, dalam keterangan pers Alvara Research Center terkait dengan survei kepuasan menteri era Kabinet Kerja, Sri Mulyani termasuk dalam jajaran tiga besar.

Dari survei terakhir, kata CEO Alvara Research Center Hasanuddin Ali, ada tiga menteri pada era pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla periode 2014—2019 yang tingkat kepuasan publiknya tinggi.

Ia menyebutkan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Selain itu, dua menteri dalam posisi lima besar, yakni Menteri Pariwisata Arief Yahya dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Semua menteri lima besar tersebut merupakan kalangan profesional.

Survei tersebut dilakukan dengan metode pengambilan sampel menggunakan multistage random sampling sebanyak 1.800 responden berusia 14—55 tahun yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia itu dipilih dan diwawancarai secara tatap muka.