Fatayat Sulteng Dapat Penghargaan Mediator Perdamaian

id Fatayat, Konflik, Sulteng, Penghargaan

Fatayat NU Sulawesi Tengah dianggap bisa melakukan langkah preventif dengan memediasi terjadinya resolusi konflik di Kabupaten Sigi.
Palu - Pimpinan Wilayah Fatayat Sulawesi Tengah, organisasi badan otonom Nahdlatul Ulama mendapat penghargaan dari pimpinan pusat organisasi tersebut dalam bidang perdamaian, Minggu di Jakarta.

Penghargaan tersebut diserahkan Ketua Umum Pimpinan Pusat Fatayat NU Ida Fauziyah pada puncak peringatan hari lahir Fatayat ke-62 di Gedung Smesco Jalan Gatot Subroto, Jakarta.

"Kami tidak menyangka mendapat penghargaan seperti ini," kata Ketua Pimpinan Wilayah Fatayat NU Sulawesi Tengah Zulfiah Mansur yang dihubungi dari Palu, Minggu.

Ia mengatakan penghargaan tersebut diberikan karena Fatayat NU sebagai organisasi perempuan mampu memediasi para pihak yang berkonflik di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, dalam sebuah deklarasi perdamaian yang berlangsung beberapa waktu lalu.

Menurut Zulfiah penghargaan itu diberikan Fatayat NU Sulawesi Tengah karena dianggap bisa melakukan langkah preventif dengan memediasi terjadinya resolusi konflik di Kabupaten Sigi.

Ia mengatakan Fatayat adalah organisasi perempuan yang dinilai berani masuk di wilayah konflik yang rawan dengan kekerasan sehingga menjadi perhatian bagi Fatayat NU pusat.

Zulfiah mengatakan penghargaan tersebut disaksikan sejumlah menteri seperti Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Amalia Sari Gumelar, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Said Aqil Siraj dan Ibu Presiden Ani Yudhoyono di gedung Smesco Jakarta.

Zulfiah mengatakan penghargaan itu substansinya adalah penghargaan kepada masyarakat Sulawesi Tengah yang terus berusaha menciptakan perdamaian di daerah ini.

"Hanya kebetulan saja diberikan kepada Fatayat," katanya.

Ia mengatakan, apa yang dilakukan Fatayat selama ini hanya bersifat mediator tetapi kunci perdamaian itu sendiri berada di tangan masyarakat.

Menurut Zulfiah, siapapun yang akan menempuh upaya perdamaian jika masyarakat sendiri tidak menyadari pentingnya perdamaian tersebut maka itu juga hanya akan sia-sia.

Beberapa waktu lalu, Fatayat NU Sulawesi Tengah bersama pemerintah daerah dan masyarakat menggelar rekonsiliasi dengan melibatkan masyarakat yang selama ini kerap terlibat bentrok di Kabupaten Sigi.

Perdamaian melalui dialog dan kerja sama tersebut kemudian ditutup dengan doa bersama yang melibatkan seluruh komponen masyarakat setempat. ((A055)